Minggu, 29 Agustus 2010

IPK Bukan Penentu Keberhasilan



IPK Bukan Penentu Keberhasilan

Makassar, 30 Agustus 2010

Keberhasilan seseorang ditentukan banyak hal, terutama soft skill. Indeks prestasi kumulatif (IPK) bukanlah penentu keberhasilan, bahkan salah satu hasil penelitian internasional menunjukkan bahwa IPK hanya menempati urutan ke-17 dari 20 faktor penentu keberhasilan.

Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa keberhasilan seseorang hanya 15 persen ditentukan oleh kompetensi dan kemampuan akademik (IPK), sedangkan 40 persen ditentukan oleh soft skill (kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan, pekerjaan, dan orang lain), 30 persen ditentukan oleh networking, 10 persen ditentukan finansial, serta lima persen ditentukan oleh faktor lain-lain.

‘’Saya diangkat menjadi konsultan oleh tiga perusahaan asing di Amerika, mereka tidak pernah tanya berapa IPK saya,’’ ungkap Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr HM Basri Wello MA, pada kuliah umum program pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Satria, Makassar, Minggu, 29 Agustus 2010.

Kuliah umum yang dilanjutkan buka puasa bersama itu dihadiri Rektor Universitas Satria Rosmawaty N. Bachtiar, Direktur PPs Unsat Prof Dr HM Tahir Malik MSi, serta ratusan mahasiswa program pascasarjana Unsat Makassar.

Dia mengatakan, faktor utama yang menentukan keberhasilan seseorang adalah soft skill yang meliputi kemampuan berkomunikasi dengan baik, kemampuan mengelola emosi, kedisiplinan, kejujuran, dan integritas.

Basri Wello mengemukakan bahwa untuk mencapai sukses, maka kita harus berpikir tentang masa depan, memiliki fokus tentang sasaran yang ingin dicapai, berupaya menjadi yang terbaik, berupaya melakukan yang terbaik, berbuat lebih banyak dan lebih baik dibanding orang lain, berpikir tentang pertumbuhan, serta bertindak.

‘’Jadi jangan NATO, no action talk only, hanya bicara tidak pernah berbuat. Salah satu ciri orang professional yaitu integritas, satunya kata dan perbuatan. Jangan berbicara tentang sesuatu bidang ilmu kalau anda bukan ahlinya,’’ kata mantan Pembantu Rektor III dan Pembantu Rektor IV Universitas Negeri Makassar itu.

Tidak ada komentar: