Selasa, 10 Maret 2009

Kopertis “Warning” Prodi Kesehatan


BEBERAPA mahasiswa salah satu perguruan tinggi kesehatan di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Perguruan tinggi kesehatan atau perguruan tinggi yang membuka program studi (prodi) kesehatan, diingatkan bahwa jumlah prodi kesehatan kini semakin banyak, sehingga dikhawatirkan kelak terjadi “over production” (produk berlebihan) yang berujung kepada terjadinya pengangguran. (Foto: Asnawin)




---------------

Kopertis “Warning” Prodi Kesehatan


Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr HM Basri Wello MA, memberi “warning” (peringatan) kepada perguruan tinggi kesehatan atau perguruan tinggi yang membuka program studi (prodi) kesehatan.

Mereka diingatkan bahwa jumlah prodi kesehatan kini semakin banyak, sehingga dikhawatirkan kelak terjadi “over production” (produk berlebihan) yang berujung kepada terjadinya pengangguran.

“Karena hanya satu pintu, artinya (tenaga kesehatan) hanya bisa bekerja di bidang itu,” katanya saat menerima kunjungan silaturahim pengurus Yayasan Pendidikan Irna Karya (Yapika) dan pimpinan sekolah tinggi dan akademi binaannya, di Kantor Kopertis IX Sulawesi, Selasa, 19 Maret 2009.

Mereka yang bersilaturahim antara lain Ketua Yapika, Ir H Tahir Burhan MSc, Ketua Stikes Yapika Dra Hj St Hadijah MKes, dan Direktur AAK Yapika Rahmin Munadi SSi MSi. Koordinator Kopertis pada kesempatan itu didampingi Sespel H Ibrahim Saman MM, dan Humas Drs Asnawin.

Sebagai solusi atas kemungkinan terjadinya “over produksi” alumni prodi kesehatan, Prof Basri Wello menyarankan kepada Yapika agar melebur Stikes, AAK, dan ASMI Yapika menjadi Universitas Yapika.

Dia mengatakan, masa keemasan (golden era) ASMI kini sudah lewat, sedangkan prodi kesehatan kini memang sedang berada dalam masa keemasan, tetapi dikhawatirkan kelak terjadi over produksi.

“Kini ada permintaan tenaga perawat sebanyak 120.000 orang per tahun dari luar negeri, tetapi perawat atau tenaga kesehatan yang dididik di perguruan tinggi harus benar-benar siap go internasional, artinya kompetensinya memang bisa dipertanggungjawabkan,” tandas Basri Wello.

Menanggapi peringatan dan saran tersebut, Ketua Yapika Tahir Burhan mengatakan, pihaknya memang tengah menyiapkan diri melebur Stikes, AAK, dan ASMI Yapika menjadi Universitas Yapika.

Makassar, 10 Maret 2009
Humas Kopertis IX Sulawesi


Asnawin

Tidak ada komentar: