Kamis, 21 Januari 2010

Kembangkan Jiwa Entrepreneur Sejak Lahir



Keterangan gambar : KULIAH UMUM. Dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi mendengarkan ceramah dari Ir Ciputra melalui teleconference di E-Learning Center Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Jl Bung Makassar, Kamis, 21 Januari. (foto: NURHADI/FAJAR)

Kembangkan Jiwa Entrepreneur Sejak Lahir

Harian Fajar, Makassar (halaman 35)
Jumat, 22 Januari 2010

MAKASSAR — Sekolah Tinggi Manajemen Kemajuan suatu bangsa tercermin dari tingkat kesejahteraan masyarakat. Namun kemajuan bukan hanya dari faktor pendidikan, tetapi juga diperlukan pengembangan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship).

MELIHAT fakta bahwa banyak sarjana yang menganggur, maka perlu mendidik dan mengembangkan jiwa entrepreneur bagi anak sejak lahir. Diharapkan, mereka dapat menciptakan lapangan kerja baru dengan modal entrepreneurship yang dimiliki.

Tahapan untuk pengembangan jiwa entrepreneur harus terarah dan terencana. Misalnya, harus melewati proses pendidikan yang tersistematik mulai dari Taman Kanak-kanak hingga perguruan tinggi baik formal maupun nonformal seperti kursus.

Selain memberikan pengajaran secara teoritis, juga harus secara praktis berdasarkan pengalaman, sehingga betul-betul mampu melahirkan alumni yang berjiwa kewirausahaan dan siap menciptakan lapangan kerja baru.

Hal itu terungkap pada kuliah umum yang digelar Sekolah tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nobel melalui teleconference oleh pengusaha ternama Indonesia, Dr Ir Ciputra dari Kantor Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Jakarta. Kuliah umum ini diikuti dosen dan ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Auditorium Kopertis Wilayah IX Sulawesi dan Ruangan ELearning Center Kopertis, Kamis, 21 Januari.

Menurut Ciputra, seorang entrepreneur muncul dari 3L,yaitu lahir, lingkungan, dan latihan. Entrepreneur 90 persen lahir melalui pendidikan dan latihan.

“Karena kita tidak dilahirkan dari lingkungan pengusaha, maka kita harus melakukan latihan dengan pendidikan. Apalagi, semua masyarakat Indonesia memiliki kemampuan yang sama untuk jadi seorang entrepreneur,” ujar pemilik Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC) itu.

Saat ini, Ciputra mempekerjakan lebih kurang 15.000 karyawan di berbagai perusahaan yang dimilikinya. Selain Ciputra, juga hadir asisten Ciputra, Dr Agung Bayu Waluyo, dan Ketua Yayasan Nobel Indonesia, Mubyl Handaling.

“Semangat entrepreneur itu perlu dikembangkan agar membentuk mindset, sehingga bisa menjadi karakter dan membudaya,” lanjut Ciputra.

Agung menambahkan, menciptakan peluang juga harus kreatif sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia. Selain itu, harus dilengkapi kemampuan inovasi agar diterima masyarakat.

“Yang terpenting juga, memiliki keterampilan dalam mengambil risiko tinggi,” jelasnya.

Kegiatan ini dirangkaikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama layanan Flexi Divisi Kawasan Timur Indonesia dengan Akademi Pariwisata Makassar.

“Kami sengaja menghadirkan orang-orang yang sudah berhasil di dunia bisnis seperti Ciputra yang dikenal sebagai orang yang gencar mendorong tumbuhnya semangat entrepreneurship. Kami berharap dapat memberikan motivasi dan wawasan kepada mahasiswa agar bisa mengikuti jejak mereka,” kata Ketua STIE Nobel Indonesia, Dr H Mashur Razak SE MM. (lin)

Senin, 18 Januari 2010

Satuan Pengawasan Intern Kopertis IX Sulawesi


Dr Abd Rahman SH MH ditunjuk sebagai Ketua merangkap anggota Satuan Pengawasan Intern (SPI) di Lingkungan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah IX Sulawesi, Departemen Pendidikan Nasional. Sekretaris merangkap anggota dipercayakan kepada Drs Kamaruddin Daeng Parebba Akt. Tiga anggota lainnya melengkapi SPI Kopertis IX Sulawesi, yakni Prof Dr H Syamsul Ridjal MSi, Prof Dr H Guntur Yusuf MS, dan Prof Dr H Muhamad Tahir Malik MSi. (Foto: Asnawin)

Selasa, 12 Januari 2010

Nama Prof Basri Wello Dicatut Penipu



Nama Prof Basri Wello Dicatut Penipu
Korbannya dosen, guru besar, hingga pembantu rektor

RABU, 13 JANUARI 2010 | 00:51 WITA

Makassar, Tribun - Koordinator Kopertis Wilayah XI Sulawesi Prof Basir Wello mengimbau agar masyarakat berhati-hati jika menerima short messager service (SMS) yang mengatasnamakan dirinya. Apalagi jika isi pesan singkat tersebut meminta mentransfer sejumlah uang ke nomor rekening tertentu.

"Baru-baru ini ada penipu yang telah mencatut nama saya. Katanya saya mengundang seminar dan meminta dikirimkan uang. Padahal saya tidak pernah mengundang untuk mengikuti seminar atas nama pribadi maupun atas nama kopertis," ujar Basri dalam keterangan persnya di kantor Kopertis Wilayah XI Sulawesi, Jl Bung, Makassar, Selasa (12/1).

Basri mengatakan, sudah tiga hari terakhir ini beberapa orang menandatangi kantornya untuk memastikan kebenaran SMS tersebut. Korbannya umumnya adalah para dosen dan guru besar. Ada pembantu dekan, dekan, juga ada pembantu rektor universitas negeri maupun swasta.

"Ada dari Unhas, UNM, UIN, UMI, dan beberapa kampus swasta di Makassar. Bahkan ada korbannya dari Gorontalo, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah," ujar Basri.

Beberapa di antara dosen itu, ada yang mengaku sudah mentransfer sejumlah uang ke nomor rekening yang diminta pengirim SMS tersebut. Jumlahnya dari Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.

Basri mencurigai, pengirim SMS itu merupakan sindikat dan sudah sering melakukan hal serupa. Pasalnya, pengirim SMS tersebut menggunakan beberapa nomor. Jika dihubungi, nomor-nomor pengirim SMS itu terdengar aktif, namun tak diangkat.

"Kami sementara melacak pemilik nomor tersebut. Rencananya, kasus ini segera kami laporkan ke polisi untuk diselidiki," kata Basri yang juga pengajar UNM ini. (ana)

Prof Dali Terima SMS

GURU Besar Fakultas Kedokteran Unhas Prof Dr dr Muhammad Dali Amiruddin SpKK (K) salah seorang yang menerima kiriman SMS yang mencantum nama pengirim Prof Dr Basri Wello. Namun ia tidak sempat merespon isi pesan singkat tersebut.
"Saya juga menerima SMS tersebut. Sejak awal saya curiga dengan isi SMS tersebut. Waktu itu saya mau mencoba menghubungi nomornya yang tercantum di SMS tersebut. Tapi istri saya melarang," ujar Dali yang dihubungi via ponselnya, tadi malam. (ana)

SMS yang janggal:
* cara penulisan yang tidak akademik karena jenis hurufnya diselang-selingi antara huruf kecil dan besar
* Penulisan koordinator kopertis juga salah. Pada SMS dituliskan KOORD KOPERTIS WIL.(9) MAKASSAR. Seharusnya Koordinator Kopertis Wilayah XI Sulawesi.
* Penulisan gelar koordinator kopertis juga salah. Pada SMS dituliskan PROF.DR.IR.H.BASRI WELLO. Padahal latar belakang pendidikan Prof Basri adalah pendidikan jadi tidak bergelar insinyur
* Nomor ponsel koordinator kopertis tertera 081241094147. Padahal nomor ponsel tersebut bukan milik Basri Wello