TES CALON MABA. Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo membaca soal tes tertulis masuk UGM, di Gedung Balai Diklat Kabupaten Gowa, Selasa, 28 April 2015. Tes tersebut diikuti 77 siswa berprestasi dari berbagai SLTA se-Kabupaten Gowa. Sebanyak 20 orang akan diterima pada jurusan/program studi Kedokteran, UGM. (Foto: Humas Pemkab Gowa)
---------
UGM Tes Calon Maba Kedokteran di Gowa
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, melaksanakan tes calon mahasiswa baru program studi kedokteran, di Kabupaten Gowa. Sulawesi Selatan. Tes yang meliputi Tes Kemampuan Dasar (TKD) dan Tes Potensi Akademik (TPA), dilangsungkan di Gedung Balai Diklat Kabupaten Gowa, Selasa, 28 April 2015, dan diikuti 77 siswa berprestasi dari berbagai SLTA se-Kabupaten Gowa.
Dari 77 peserta yang mengikuti seleksi, 20 di antaranya akan diterima kuliah pada program S1 Kedokteran UGM. Selain itu, UGM juga akan menerima empat orang calon mahasiswa S2 dan satu orang program spesialis dari Kabupaten Gowa.
Pelaksanaan tes disaksikan Kepala Seksi Kelembagaan UGM, Ahmad Sulaiman, Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo, serta Sekretaris Dinas Pendidikan, Olahraga, dan Pemuda (Dikorda) Gowa, Sappe Mangiriang.
Ichsan Yasin Limpo kepada wartawan mengatakan, tes calon maba Fakultas Kedokteran UGM tersebut merupakan hasil kesepakatan kerjasama antara Pemkab Gowa dengan UGM.
"Kerjasama antara Pemkab Gowa dengan UGM ini sudah tahun kedua," katanya.
Selain dengan UGM, katanya, Pemkab Gowa juga sudah menyepakati kerjasama dengan Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Nasionao (ITN), Universitas Negeri Makassar (UNM), dan Universitas Hasanuddin (Unhas).
"Ini adalah Program Investasi Sumber Daya Manusia (SDM) Seperempat Abad yang merupakan kelanjutan dari berbagai Program Pendidikan Gratis di Kabupaten Gowa, yang dimulai sejak tahun 2007. Program Pendidikan Gratis ini mulai tingkat SD hingga SLTA. Siswa tidak dikenakan biaya sama sekali atau bebas pungutan," papar Ichsan.
Bupati Gowa dua periode ini berpesan kepada para peserta tes untuk belajar lebih serius sebab program ini dibiayai sepenuhnya oleh Pemkab Gowa, mulai masuk hingga selesai kuliah, namun apabila ada siswa yang putus sekolah atau berhenti kuliah, maka orangtua mereka wajib mengembalikan biaya tiga kali lipat dari biaya yang telah dikeluarkan oleh Pemkab Gowa.
“Tugas kalian hanya belajar, belajar, dan belajar, serta usahakan tidak putus sekolah atau berhenti kuliah. Kalau kalian lulus, kalian tidak harus kembali ke Gowa. Kalian boleh mengabdi di daerah lain. Yang penting tidak keluar negeri, karena investasi ini untuk Indonesia,” jelas Ichsan.
Kepala Seksi Kelembagaan UGM, Ahmad Sulaiman menyatakan terima kasihnya kepada Pemkab Gowa atas kepercayaan yang telah diberikan untuk ikut berpartisipasi meningkatkan SDM di Kabupaten Gowa.
Dia berharap kerjasama tersebut dapat berlanjut agar lebih banyak lagi generasi muda yang mendapat bantuan pendidikan, khususnya untuk lanjut ke perguruan tinggi. (win)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar