Bagaimana dengan gaji yang diterima setiap bulan? Apakah gaji tersebut cukup untuk biaya hidupnya?
“Kalau bicara cukup atau tidak, saya kira tidak ada orang yang merasa cukup. Jangankan saya, orang kaya pun tidak pernah merasa cukup. Orang yang sudah punya satu mobil, pasti masih mau tambah lagi,” kata Wahyu. (Foto: Asnawin)
“Kalau bicara cukup atau tidak, saya kira tidak ada orang yang merasa cukup. Jangankan saya, orang kaya pun tidak pernah merasa cukup. Orang yang sudah punya satu mobil, pasti masih mau tambah lagi,” kata Wahyu. (Foto: Asnawin)
--------------
Wahyudin:
Berharap
Jadi PNS
Sebelum menjadi security alias Satpam
(satuan pengamanan) di Kopertis Wilayah IX Sulawesi pada 2009, Wahyudin sudah
menjalani profesi yang sama pada salah satu perusahaan besar di Kota Makassar.
“Gaji saya di perusahaan itu lebih besar
dibandingkan di sini (Kopertis Wilayah IX Sulawesi), tapi saya tidak kaget,
karena memang sudah disampaikan sebelumnya,” ungkap Wahyu-sapaan akrab
Wahyudin-dalam bincang-bincang dengan “Cerdas”, di sekitar Pos Satpam Kopertis
IX Sulawesi, belum lama ini.
Lalu mengapa memilih pindah ke Kopertis?
“Saya tertarik karena ada peluang
menjadi PNS (pegawai negeri sipil). Selain itu, jarak kantor Kopertis (Jl.
Bung, Km-9, Makassar) dengan rumah saya di Maros lebih dekat, jadi bisa lebih
hemat bensinnya dibandingkan kalau saya naik motor bolak-balik dari Maros ke
pusat kota Makassar,” tutur pria kelahiran Maros, 13 Februari 1985.
Menyinggung perbandingan beban
pekerjaan, ayah satu anak dan suami dari Irma Tenri mengatakan, beban pekerjaan
sebagai Satpam dimana-mana hampir sama.
Bagaimana dengan gaji yang diterima
setiap bulan? Apakah gaji tersebut cukup untuk biaya hidupnya?
“Kalau bicara cukup atau tidak, saya
kira tidak ada orang yang merasa cukup. Jangankan saya, orang kaya pun tidak
pernah merasa cukup. Orang yang sudah punya satu mobil, pasti masih mau tambah
lagi,” kata Wahyu. (win)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar