Zainuddin Bolong Direktur PPs STIA Bina Taruna Gorontalo
Gorontalo, 12 Desember 2009
Prof Dr H Zainuddin Bolong MSi dilantik sebagai Direktur Program Pascasarjana (PPs) Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bina Taruna Gorontalo, bersama tiga ketua sekolah tinggi yang berada di bawah naungan Yayasan Bina Gorontalo, di di Graha Mispala Gorontalo, Sabtu, 12 Desember 2009.
Ketiga pimpinan PTS tersebut ialah Ellys Rachman Ssos MSi sebagai Ketua STIA Bina Taruna Gorontalo, H Aziz Rachman ST MM sebagai Ketua STITEK Bina Taruna Gorontalo, dan Hj Titin Dunggio SE MSi sebagai Ketua STIM Bina Taruna Boalemo.
Acara pelantikan yang dirangkaikan dengan wisuda 100 sarjana dan diploma tiga tersebut dihadiri Gubernur Gorontalo diwakili Abubakar Mopangga SH, Sekretaris Kopertis IX Sulawesi Drs H Ibrahim Saman MM, Ketua Yayasan Bina Taruna Gorontalo Hj Hasmin R Modanggu, serta sejumlah undangan.
Ketua Senat Bina Taruna Gorontalo Azis Rachman ST MM, menjelaskan, pembukaan program magister (S-2) Ilmu Administrasi Negara itu dibuka berdasarkan SK Dirjen Dikti Depdiknas RI dengan Nomor 1531/D/T/2009, tertanggal 28 Agustus 2009.
‘’Ini merupakan prestasi yang baik untuk sebuah perguruan tinggi swasta pertama yang secara mandiri menyelenggarakan program magister di bidang Ilmu Administrasi, di Gorontalo,’’ katanya.
Sebelum acara pelantikan dan wisuda, Azis Rachman kepada wartawan menjelaskan bahwa pada angkatan pertama tahun akademik 2009/2010, PPs STIA Bina Taruna telah menerima 85 mahasiswa baru, yang terdiri atas pejabat dan aparat pemerintah daerah, serta masyarakat umum dari Kota Gorontalo dan sekitarnya.
‘’Untuk angkatan kedua tahun depan, juga sudah banyak yang telah mendaftarkan diri,’’ ungkapnya.
Sekretaris Pelaksana Kopertis IX Sulawesi, Drs H Ibrahim Saman MM, mengatakan, dengan pembukaan program S-2 Ilmu Administrasi Negara STIA Bina Taruna tersebut, maka warga Gorontalo tak perlu jauh-jauh ke luar provinsi kalau hanya ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang magister (S-2) Ilmu Administrasi Negara.
Dari 300 lebih perguruan tinggi swasta se-Sulawesi, baru 13 di antaranya yang telah menyelenggarakan program pascasarjana dan salah satunya adalah PPs STIA Bina Taruna Gorontalo.
‘’Pejabat, aparat, dan masyarakat Gorontalo tak perlu lagi ke provinsi lain kalau hanya ingin kuliah S-2 Ilmu Administrasi Negara, tetapi cukup kuliah di STIA Bina Taruna Gorontalo,’’ paparnya.
Universitas Bina Taruna
Selain STIA Bina Taruna, Yayasan Bina Taruna Gorontalo juga membina dua perguruan tinggi lainnya, yakni Sekolah Tinggi Teknik (Stitek) Bina Taruna Gorontalo dan SekolahTinggi Ilmu Manajemen (STIM) Bina Taruna Boalemo.
Untuk efisiensi dan efektivitas pengelolaan kelembagaan dan sumber daya yang ada, Yayasan Bina Taruna ke depan akan menyatukan tiga perguruan tinggi binaannya dan meningkatkan statusnya menjadi universitas.
‘’Insya Allah kami akan melakukan merger dan pengalihan status menjadi Universitas Bina Taruna pada awal 2011 mendatang,’’ kata Azis Rachman.
Pada acara tersebut, tiga perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Yayasan Bina Taruna melaksanakan wisuda terhadap 100 alumni, masing-masing 15 orang alumni sarjana (S-1) teknik sipil Stitek Bina Taruna, 42 sarjana (S-1) Ilmu Administrasi Negara STIA Bina Taruna, serta 43 diploma tiga (D-3) program studi Manajemen Administrasi dan program studi Kesekretariatan STIM Boalemo.
Acara pelantikan dan wisuda yang juga diisi orasi ilmiah oleh Dr HM Isa Syamsul tersebut turut dihadiri keluarga para wisudawan serta sejumlah undangan. (asnawin)
Sabtu, 12 Desember 2009
Jumat, 11 Desember 2009
Aswar Alumni Terbaik Akademik Teknik Soroako
Aswar Alumni Terbaik Akademik Teknik Soroako
Soroako, (Tabloid CERDAS).
Aswar tercatat sebagai alumni terbaik kategori akademik pada wisuda angkatan ke-16 Akademik Teknik Soroako, Tahun 2009, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,47. Terbaik kedua ditempati Jumail dengan IPK 3,36, sedangkan terbaik ketiga Randi Efendi dengan IPK 3,35.
Selain kategori terbaik akademik, ATS juga memberikan penghargaan alumni terbaik kategori disiplin. Tahun 2009 ini, alumni terbaik tercatat atas nama Jusrianto, yang tidak pernah mendapat peringatan dan tidak pernah terlambat selama tiga tahun kuliah di ATS.
Direktur ATS Jasman mengungkapkan, alumni yang diwisuda seharusnya berjumlah 48 orang, karena tiga tahun lalu jumlah mahasiswa baru yang diterima sebanyak 48 orang. Namun dalam perjalanannya, enam orang di antaranya gagal menyelesaikan kuliah, terdiri atas dua orang gagal akademik, dua orang gagal disiplin, serta dua orang mengundurkan diri karena alasan kesehatan.
Dengan demikian, jumlah alumni yang diwisuda hanya 42 orang (86%). Secara keseluruhan sejak berdirinya tahun 1991, ATS telah menghasilkan 448 alumni. Dari jumlah tersebut, 80 persen di antaranya sudah terserap di dunia industri, termasuk 48 persen di PT. Inco.
‘’Tingkat waktu tunggu rata-rata antara tiga bulan hingga enam bulan setelah lulus. Sisanya 20 persen belum teridentifikasi,’’ papar Jasman.
Koordinator Kopertis IX Sulawesi Prof Dr HM Basri Wello, mengatakan, pemerintah telah menetapkan IPK standar nasional sampai tahun 2008 yakni 3,51, sedangkan IPK standar nasional tahun 2003 sampai dengan 2013 yaitu 3,75.
‘’Tapi IPK 3,0 saja sudah bagus. IPK para pemimpin perusahaan ternama di dunia umumnya hanya 3,0, karena IPK itu hanya menempati peringkat ke-17 dalam menentukan sukses tidaknya seseorang,’’ paparnya.
Secara nasional, masa tunggu antara lulus kuliah dengan mulai bekerja antara empat bulan sampai satu tahun.
Jadi Diri Sendiri
Vice President PT. Inco, Ciho D Bangun, mengingatkan kepada para alumni ATS bahwa di Soroako belum banyak industri yang mampu menampung mereka dan itu merupakan tantangan.
‘’Hari ini kali akan meninggalkan lingkungan yang telah membimbing kalian selama tiga tahun. Besok, kalian sudah jadi lulusan ATS dan mulai menghadapi dunia nyata. Selama ini kalian diarahkan, besok kalian jadi diri sendiri. Kalian akan membimbing dan menghukum diri sendiri, tapi kami yakni bekal selama tiga tahun belajar di ATS sudah
lebih dari cukup untuk meraih keberhasilan yang dicita-citakan,’’ tuturnya. (asnawin)
Soroako, (Tabloid CERDAS).
Aswar tercatat sebagai alumni terbaik kategori akademik pada wisuda angkatan ke-16 Akademik Teknik Soroako, Tahun 2009, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,47. Terbaik kedua ditempati Jumail dengan IPK 3,36, sedangkan terbaik ketiga Randi Efendi dengan IPK 3,35.
Selain kategori terbaik akademik, ATS juga memberikan penghargaan alumni terbaik kategori disiplin. Tahun 2009 ini, alumni terbaik tercatat atas nama Jusrianto, yang tidak pernah mendapat peringatan dan tidak pernah terlambat selama tiga tahun kuliah di ATS.
Direktur ATS Jasman mengungkapkan, alumni yang diwisuda seharusnya berjumlah 48 orang, karena tiga tahun lalu jumlah mahasiswa baru yang diterima sebanyak 48 orang. Namun dalam perjalanannya, enam orang di antaranya gagal menyelesaikan kuliah, terdiri atas dua orang gagal akademik, dua orang gagal disiplin, serta dua orang mengundurkan diri karena alasan kesehatan.
Dengan demikian, jumlah alumni yang diwisuda hanya 42 orang (86%). Secara keseluruhan sejak berdirinya tahun 1991, ATS telah menghasilkan 448 alumni. Dari jumlah tersebut, 80 persen di antaranya sudah terserap di dunia industri, termasuk 48 persen di PT. Inco.
‘’Tingkat waktu tunggu rata-rata antara tiga bulan hingga enam bulan setelah lulus. Sisanya 20 persen belum teridentifikasi,’’ papar Jasman.
Koordinator Kopertis IX Sulawesi Prof Dr HM Basri Wello, mengatakan, pemerintah telah menetapkan IPK standar nasional sampai tahun 2008 yakni 3,51, sedangkan IPK standar nasional tahun 2003 sampai dengan 2013 yaitu 3,75.
‘’Tapi IPK 3,0 saja sudah bagus. IPK para pemimpin perusahaan ternama di dunia umumnya hanya 3,0, karena IPK itu hanya menempati peringkat ke-17 dalam menentukan sukses tidaknya seseorang,’’ paparnya.
Secara nasional, masa tunggu antara lulus kuliah dengan mulai bekerja antara empat bulan sampai satu tahun.
Jadi Diri Sendiri
Vice President PT. Inco, Ciho D Bangun, mengingatkan kepada para alumni ATS bahwa di Soroako belum banyak industri yang mampu menampung mereka dan itu merupakan tantangan.
‘’Hari ini kali akan meninggalkan lingkungan yang telah membimbing kalian selama tiga tahun. Besok, kalian sudah jadi lulusan ATS dan mulai menghadapi dunia nyata. Selama ini kalian diarahkan, besok kalian jadi diri sendiri. Kalian akan membimbing dan menghukum diri sendiri, tapi kami yakni bekal selama tiga tahun belajar di ATS sudah
lebih dari cukup untuk meraih keberhasilan yang dicita-citakan,’’ tuturnya. (asnawin)
Penerbitan Buku Panduan dan Profil PTS Wilayah IX – 2010
Nomor : 3577/009/LL/2009 Makassar, 14 Oktober 2009
Lamp : -
Perihal : Penerbitan Buku Panduan dan
Profil PTS Wilayah IX – 2010
Kepada Yth,
Para Pimpinan PTS se-Sulawesi
Dengan hormat,
Sebagai upaya meningkatkan pemahaman para calon mahasiswa khususnya para pelajar SMA/SMK di Wilayah Sulawesi dan sekitarnya, dalam waktu dekat ini Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IX bermaksud akan melakukan kegiatan sosial dan edukasi dalam bentuk pendistribusian media informasi :
PANDUAN DAN PROFIL PERGURUAN TINGGI SWASTA
KOPERTIS WILAYAH IX SULAWESI 2010
Mengingat buku tersebut sangat dibutuhkan oleh calon mahasiswa dan masyarakat akademis, maka kami memberi kesempatan kepada pimpinan / pengelola perguruan tinggi swasta di Wilayah IX untuk dapat memanfaatkan media ini sebagai sarana komunikasi, promosi dan informasi dalam bentuk pemasangan display iklan dan artikel pada bagian halaman buku dimaksud, sekaligus mendukung kegiatan yang kami selenggarakan.
Atas perhatian dan partisipasi serta kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih.
Koordinator
Kopertis Wilayah IX Sulawesi
Prof. Dr. H. Muhammad Basri Wello, MA
Keterangan :
-Spesifikasi Media :
o Judul Buku : PANDUAN DAN PROFIL Perguruan Tinggi Swasta Sulawesi 2010
o Nara Sumber : Kopertis Wilayah IX
o Tebal Halaman : 250 Halaman
o Ukuran Buku : 17 X 23 cm
o Tiras : 10.000 Eksemplar
o Distribusi : Seluruh Sekolah SMA/SMK di Wilayah Sulawesi
-Isi Buku :
o Sambutan Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi
o Mengenal Akreditasi dan Status Hukum Perguruan Tinggi
o Kelompok-kelompok Perguruan Tinggi
o Panduan Cara Memilih Perguruan Tinggi
- Universitas
- Institut
- Sekolah Tinggi
- Akademi
- Politeknik
o Kebijakan-kebijakan DIKTI 2010
- Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IX:
1. Andi Muhammad Amir SH : 0812-428-5944
2. Hisar Hendrico : 0852-8229-5663
Lamp : -
Perihal : Penerbitan Buku Panduan dan
Profil PTS Wilayah IX – 2010
Kepada Yth,
Para Pimpinan PTS se-Sulawesi
Dengan hormat,
Sebagai upaya meningkatkan pemahaman para calon mahasiswa khususnya para pelajar SMA/SMK di Wilayah Sulawesi dan sekitarnya, dalam waktu dekat ini Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IX bermaksud akan melakukan kegiatan sosial dan edukasi dalam bentuk pendistribusian media informasi :
PANDUAN DAN PROFIL PERGURUAN TINGGI SWASTA
KOPERTIS WILAYAH IX SULAWESI 2010
Mengingat buku tersebut sangat dibutuhkan oleh calon mahasiswa dan masyarakat akademis, maka kami memberi kesempatan kepada pimpinan / pengelola perguruan tinggi swasta di Wilayah IX untuk dapat memanfaatkan media ini sebagai sarana komunikasi, promosi dan informasi dalam bentuk pemasangan display iklan dan artikel pada bagian halaman buku dimaksud, sekaligus mendukung kegiatan yang kami selenggarakan.
Atas perhatian dan partisipasi serta kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih.
Koordinator
Kopertis Wilayah IX Sulawesi
Prof. Dr. H. Muhammad Basri Wello, MA
Keterangan :
-Spesifikasi Media :
o Judul Buku : PANDUAN DAN PROFIL Perguruan Tinggi Swasta Sulawesi 2010
o Nara Sumber : Kopertis Wilayah IX
o Tebal Halaman : 250 Halaman
o Ukuran Buku : 17 X 23 cm
o Tiras : 10.000 Eksemplar
o Distribusi : Seluruh Sekolah SMA/SMK di Wilayah Sulawesi
-Isi Buku :
o Sambutan Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi
o Mengenal Akreditasi dan Status Hukum Perguruan Tinggi
o Kelompok-kelompok Perguruan Tinggi
o Panduan Cara Memilih Perguruan Tinggi
- Universitas
- Institut
- Sekolah Tinggi
- Akademi
- Politeknik
o Kebijakan-kebijakan DIKTI 2010
- Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IX:
1. Andi Muhammad Amir SH : 0812-428-5944
2. Hisar Hendrico : 0852-8229-5663
Warga Gorontalo Tak Perlu Keluar Provinsi
Warga Gorontalo Tak Perlu Keluar Provinsi
- STIA Bina Taruna Punya Program S-2
Gorontalo, 12 Desember 2009
Warga Gorontalo tak perlu jauh-jauh ke luar provinsi kalau hanya ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang magister (S-2) Ilmu Administrasi Negara, karena di Kota Gorontalo sudah ada Program Pascasarjana (PPs) Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bina Taruna Gorontalo.
Dari 300 lebih perguruan tinggi swasta se-Sulawesi, baru 13 di antaranya yang telah menyelenggarakan program pascasarjana dan salah satunya adalah PPs STIA Bina Taruna Gorontalo.
‘’Pejabat, aparat, dan masyarakat Gorontalo tak perlu lagi ke provinsi lain kalau hanya ingin kuliah S-2 Ilmu Administrasi Negara, tetapi cukup kuliah di STIA Bina Taruna Gorontalo,’’ papar Sekretaris Pelaksana Kopertis IX Sulawesi, Drs H Ibrahim Saman MM.
Hal tersebut disampaikan pada acara pelantikan pejabat yang dirangkaikan dengan acara wisuda tiga PTS yang berada di bawah naungan Yayasan Bina Taruna Gorontalo, di Graha Mispala Gorontalo, Sabtu, 12 Desember 2009.
Ibrahim mengatakan, kini tak ada lagi perbedaan atau dikotomi antara perguruan tinggi negeri dengan perguruan tinggi swasta.
‘’Dalam undang-undang Sisdiknas juga tidak ada kata perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta. Yang ada hanya kata perguruan tinggi. Itu berarti, tidak ada lagi perbedaan antara PTN dan PTS. Perbedaannya hanya pada izin penyelenggaraan program studi,’’ jelasnya.
Ketua Senat Bina Taruna Gorontalo, H Azis Rachman ST MM, mengatakan, pihaknya membuka program pascasarjana setelah menerima SK Dirjen Dikti Depdiknas RI dengan Nomor 1531/D/T/2009, tertanggal 28 Agustus 2009.
‘’Ini merupakan prestasi yang baik untuk sebuah perguruan tinggi swasta pertama yang secara mandiri menyelenggarakan program magister di bidang Ilmu Administrasi, di Gorontalo,’’ katanya.
Selain STIA Bina Taruna, Yayasan Bina Taruna Gorontalo juga membina dua perguruan tinggi lainnya, yakni Sekolah Tinggi Teknik (Stitek) Bina Taruna Gorontalo dan SekolahTinggi Ilmu Manajemen (STIM) Bina Taruna Boalemo.
Untuk efisiensi dan efektivitas pengelolaan kelembagaan dan sumber daya yang ada, Yayasan Bina Taruna ke depan akan menyatukan tiga perguruan tinggi binaannya dan meningkatkan statusnya menjadi universitas.
‘’Insya Allah kami akan melakukan merger dan pengalihan status menjadi Universitas Bina Taruna pada awal 2011 mendatang,’’ kata Azis Rachman.
100 Wisudawan
Pejabat yang dilantik pada acara tersebut yaitu Ellys Rachman Ssos Msi sebagai Ketua STIA Bina Taruna, H Aziz Rachman ST MM sebagai Ketua STITEK Bina Taruna, Hj Titin Dunggio SE Msi sebagai Ketua STIM Boalemo, dan Prof Dr Zainuddin Bolong MSi sebagai Direktur PPs STIA Bina Taruna.
Pada acara tersebut, tiga perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Yayasan Bina Taruna melaksanakan wisuda terhadap 100 alumni, masing-masing 15 orang alumni sarjana (S-1) teknik sipil Stitek Bina Taruna, 42 sarjana (S-1) Ilmu Administrasi Negara STIA Bina Taruna, serta 43 diploma tiga (D-3) program studi Manajemen Administrasi dan program studi Kesekretariatan STIM Boalemo.
Acara pelantikan dan wisuda yang juga diisi orasi ilmiah oleh Dr HM Isa Syamsul tersebut dihadiri Gubernur Gorontalo diwakili Asisten Sekprov Abubakar Mopangga SH, Ketua Yayasan Bina Taruna Hj. Hasmin R Modanggu, serta sejumlah undangan.
- STIA Bina Taruna Punya Program S-2
Gorontalo, 12 Desember 2009
Warga Gorontalo tak perlu jauh-jauh ke luar provinsi kalau hanya ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang magister (S-2) Ilmu Administrasi Negara, karena di Kota Gorontalo sudah ada Program Pascasarjana (PPs) Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bina Taruna Gorontalo.
Dari 300 lebih perguruan tinggi swasta se-Sulawesi, baru 13 di antaranya yang telah menyelenggarakan program pascasarjana dan salah satunya adalah PPs STIA Bina Taruna Gorontalo.
‘’Pejabat, aparat, dan masyarakat Gorontalo tak perlu lagi ke provinsi lain kalau hanya ingin kuliah S-2 Ilmu Administrasi Negara, tetapi cukup kuliah di STIA Bina Taruna Gorontalo,’’ papar Sekretaris Pelaksana Kopertis IX Sulawesi, Drs H Ibrahim Saman MM.
Hal tersebut disampaikan pada acara pelantikan pejabat yang dirangkaikan dengan acara wisuda tiga PTS yang berada di bawah naungan Yayasan Bina Taruna Gorontalo, di Graha Mispala Gorontalo, Sabtu, 12 Desember 2009.
Ibrahim mengatakan, kini tak ada lagi perbedaan atau dikotomi antara perguruan tinggi negeri dengan perguruan tinggi swasta.
‘’Dalam undang-undang Sisdiknas juga tidak ada kata perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta. Yang ada hanya kata perguruan tinggi. Itu berarti, tidak ada lagi perbedaan antara PTN dan PTS. Perbedaannya hanya pada izin penyelenggaraan program studi,’’ jelasnya.
Ketua Senat Bina Taruna Gorontalo, H Azis Rachman ST MM, mengatakan, pihaknya membuka program pascasarjana setelah menerima SK Dirjen Dikti Depdiknas RI dengan Nomor 1531/D/T/2009, tertanggal 28 Agustus 2009.
‘’Ini merupakan prestasi yang baik untuk sebuah perguruan tinggi swasta pertama yang secara mandiri menyelenggarakan program magister di bidang Ilmu Administrasi, di Gorontalo,’’ katanya.
Selain STIA Bina Taruna, Yayasan Bina Taruna Gorontalo juga membina dua perguruan tinggi lainnya, yakni Sekolah Tinggi Teknik (Stitek) Bina Taruna Gorontalo dan SekolahTinggi Ilmu Manajemen (STIM) Bina Taruna Boalemo.
Untuk efisiensi dan efektivitas pengelolaan kelembagaan dan sumber daya yang ada, Yayasan Bina Taruna ke depan akan menyatukan tiga perguruan tinggi binaannya dan meningkatkan statusnya menjadi universitas.
‘’Insya Allah kami akan melakukan merger dan pengalihan status menjadi Universitas Bina Taruna pada awal 2011 mendatang,’’ kata Azis Rachman.
100 Wisudawan
Pejabat yang dilantik pada acara tersebut yaitu Ellys Rachman Ssos Msi sebagai Ketua STIA Bina Taruna, H Aziz Rachman ST MM sebagai Ketua STITEK Bina Taruna, Hj Titin Dunggio SE Msi sebagai Ketua STIM Boalemo, dan Prof Dr Zainuddin Bolong MSi sebagai Direktur PPs STIA Bina Taruna.
Pada acara tersebut, tiga perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Yayasan Bina Taruna melaksanakan wisuda terhadap 100 alumni, masing-masing 15 orang alumni sarjana (S-1) teknik sipil Stitek Bina Taruna, 42 sarjana (S-1) Ilmu Administrasi Negara STIA Bina Taruna, serta 43 diploma tiga (D-3) program studi Manajemen Administrasi dan program studi Kesekretariatan STIM Boalemo.
Acara pelantikan dan wisuda yang juga diisi orasi ilmiah oleh Dr HM Isa Syamsul tersebut dihadiri Gubernur Gorontalo diwakili Asisten Sekprov Abubakar Mopangga SH, Ketua Yayasan Bina Taruna Hj. Hasmin R Modanggu, serta sejumlah undangan.
Senin, 02 November 2009
Kontrak Elektronik Masih Rawan
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Prof Dr H Syahruddin Nawi SH MH, mengingatkan bahwa kontrak elektronik (e-contract) masih rawan untuk diterapkan, antara lain karena menyangkut keabsahan (validity) kontrak, perlindungan, keamanan, dan kerahasiaan dokumen kontrak, serta pembuktian kontrak. (int)
Selasa, 27 Oktober 2009
Wisuda Universitas Ichsan Gorontalo
Ucapan selamat dari Gubernur Gorontalo kepada Universitas Ichsan Gorontalo disampaikan oleh Asisten Pemberdayaan Masyarakat Abubakar Mopangga SH, pada Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Universitas Ichsan Gorontalo dalam Rangka Wisuda Program Sarjana dan Diploma (255 wisudawan), di Gedung Misfalah, Gorontalo, Selasa, 18 Agustus 2009.
Sosialisasi dan Pelatihan Kearsipan Tahun 2009
Sosialisasi Pelatihan Kearsipan Tahun 2009
Dua pejabat di lingkungan Kopertis Wilayah IX Sulawesi yakni Nur Qalbi SH (Kesubag Umum Bagian Tata Usaha) dan Drs H Mustafa (Pembantu Pimpinan Sub. Bag. Umum) mengikuti kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Kearsipan bagi perguruan tinggi negeri dan Kopertis se-Indonesia, di Permata Hotel Jl. Raya Pajajaran No. 35, Bogor, 22-24 Oktober 2009.
Materi yang diberikan kepada peserta antara lain Kebijakan Kearsipan Nasional, Kebijakan Kearsipan Depdiknas, Jabatan Fungsional Arsiparis, Tata Persuratan Dinas, Manajemen Arsip Dinamis, serta Pengenalan dan Praktek Aplikasi SIM Arsip.
''Salah satu yang dibahas yaitu Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 42 Tahun 2006 tentang Tata Persuratan di Lingkungan Depdiknas,'' ungkap Mustafa kepada Humas Kopertis IX, Asnawin, di ruang kerjanya, Selasa, 27 Oktober 2009.
Ruang lingkup PermendiknasNomor 42 Tahun 2006, yaitu jenis surat, sifat dan derajat surat, pencatuman alamat surat, kode surat, penandatanganan surat, penulisan dan pemakaian singkatan, serta cap jabatan dan cap dinas.
''Tata persuratan bertujuan menciptakan kesamaan persepsi, bentuk, dan pola surat dinas, tertib administrasi pemerintahan pada setiap unit organisasi, serta kelancaran komunikasi tulis antar-unit organisasi di lingkungan Depdiknas,'' jelas Mustafa.
Tentang jabatan fungsional arsiparis (tenaga kearsipan), dia menyebut Permenpan No.PER/3/M.PAN/3/2009 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya, dan Keppres RI No. 46 Tahun 2007 tentang Tunjangan Jabatan Arsiparis.
Menyinggung tindak lanjut dari kegiatan tersebut, Mustafa mengatakan, seluruh peserta diminta menerapkan pengetahuan dan pengalamannya dalam bidang kearsipan di instansi masing-masing.
''Kami semua diminta mengaplikasikannya secara langsung di instansi masing-masing,'' katanya.
Dua pejabat di lingkungan Kopertis Wilayah IX Sulawesi yakni Nur Qalbi SH (Kesubag Umum Bagian Tata Usaha) dan Drs H Mustafa (Pembantu Pimpinan Sub. Bag. Umum) mengikuti kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Kearsipan bagi perguruan tinggi negeri dan Kopertis se-Indonesia, di Permata Hotel Jl. Raya Pajajaran No. 35, Bogor, 22-24 Oktober 2009.
Materi yang diberikan kepada peserta antara lain Kebijakan Kearsipan Nasional, Kebijakan Kearsipan Depdiknas, Jabatan Fungsional Arsiparis, Tata Persuratan Dinas, Manajemen Arsip Dinamis, serta Pengenalan dan Praktek Aplikasi SIM Arsip.
''Salah satu yang dibahas yaitu Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 42 Tahun 2006 tentang Tata Persuratan di Lingkungan Depdiknas,'' ungkap Mustafa kepada Humas Kopertis IX, Asnawin, di ruang kerjanya, Selasa, 27 Oktober 2009.
Ruang lingkup PermendiknasNomor 42 Tahun 2006, yaitu jenis surat, sifat dan derajat surat, pencatuman alamat surat, kode surat, penandatanganan surat, penulisan dan pemakaian singkatan, serta cap jabatan dan cap dinas.
''Tata persuratan bertujuan menciptakan kesamaan persepsi, bentuk, dan pola surat dinas, tertib administrasi pemerintahan pada setiap unit organisasi, serta kelancaran komunikasi tulis antar-unit organisasi di lingkungan Depdiknas,'' jelas Mustafa.
Tentang jabatan fungsional arsiparis (tenaga kearsipan), dia menyebut Permenpan No.PER/3/M.PAN/3/2009 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya, dan Keppres RI No. 46 Tahun 2007 tentang Tunjangan Jabatan Arsiparis.
Menyinggung tindak lanjut dari kegiatan tersebut, Mustafa mengatakan, seluruh peserta diminta menerapkan pengetahuan dan pengalamannya dalam bidang kearsipan di instansi masing-masing.
''Kami semua diminta mengaplikasikannya secara langsung di instansi masing-masing,'' katanya.
STIE Petra Bitung Lepas 32 Lulusan
STIE Petra Bitung Lepas 32 Lulusan
www.hariankomentar.com
BITUNG-Jumat (12/12) ke-marin Stie Petra menggelar wisuda angkatan ke-VI yang diikuti oleh 32 peserta. Kegia-tan ini yang didirangkai dengan Dies Natalis ke-X ini dihadiri Walikota Bitung, Hanny Sondakh dan Koordinator Kopertis Wilayah IX, Prof Dr Muhammad Basri Wello.
Dikemukakan Ketua Senat, Alfred Salindeho SE Ak, tahun 2008 merupakan kebangkitan dari Stie Petra Bitung, karena Jurusan Akuntansi berhasil meraih akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional (BAN).
Sementara Ketua Yayasan Kie Raha Stie Petra Bitung, Bobby Dumgair SE SH mengingatkan agar ilmu yang didapat selama kuliah dapat terus digunakan untuk menghadapi persaingan dunia kerja yang semakin ketat.
Sedangkan Sondakh dan Wello menyatakan bahwa Indeks Prestasi (IP) yang tinggi tidak menjamin kesuksesan. Sebab hal tersebut tergantung pada keseriusan untuk berusaha.
Menurut salah satu wisudawan, Roy Wantah dirinya merasa bangga karena sudah berhasil menamatkan kuliah. “Segala pengetahuan yang didapat selama kuliah akan saya terapkan dalam pe-kerjaan saya nanti,” ucapnya. (nan)
www.hariankomentar.com
BITUNG-Jumat (12/12) ke-marin Stie Petra menggelar wisuda angkatan ke-VI yang diikuti oleh 32 peserta. Kegia-tan ini yang didirangkai dengan Dies Natalis ke-X ini dihadiri Walikota Bitung, Hanny Sondakh dan Koordinator Kopertis Wilayah IX, Prof Dr Muhammad Basri Wello.
Dikemukakan Ketua Senat, Alfred Salindeho SE Ak, tahun 2008 merupakan kebangkitan dari Stie Petra Bitung, karena Jurusan Akuntansi berhasil meraih akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional (BAN).
Sementara Ketua Yayasan Kie Raha Stie Petra Bitung, Bobby Dumgair SE SH mengingatkan agar ilmu yang didapat selama kuliah dapat terus digunakan untuk menghadapi persaingan dunia kerja yang semakin ketat.
Sedangkan Sondakh dan Wello menyatakan bahwa Indeks Prestasi (IP) yang tinggi tidak menjamin kesuksesan. Sebab hal tersebut tergantung pada keseriusan untuk berusaha.
Menurut salah satu wisudawan, Roy Wantah dirinya merasa bangga karena sudah berhasil menamatkan kuliah. “Segala pengetahuan yang didapat selama kuliah akan saya terapkan dalam pe-kerjaan saya nanti,” ucapnya. (nan)
STIH Damarica Palopo Wisuda 70 Sarjana
STIH Damarica Palopo Wisuda 70 Sarjana
Palopo Online, 19 Oktober 2009. Sekolah Tinggi Ilmu Hukum ( STIH ) Damarica Kota Palopo wisuda sebanyak 70 mahasiswa strata satu program studi ilmu hukum angkatan kedelapan tahun 2009.
Pelaksanaan prosesi wisuda tersebut yang dihadiri para orang tua wisudawan berlangsung tertib. Selain itu, juga dihadiri Walikota Palopo, HPA, Tenriadjeng , Ketua STIH Damarica Palopo, Dr. Kombong Pong Sitanan, Koordinator kopertis Wilayah IX, Prof, Dr Muhammad Basri Wello MA, Kajari Palopo, Sankot Harahap, Wakapolres Palopo dan beberapa undangan lainnya.
Untuk diketahui, STIH Damarica Palopo telah mendapatkan status akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi sejak tahun 2008 lalu. Selain itu, alumni STIH sudah banyak bekerja di instansi pemerintahan dan Swasta. (ham)
Palopo Online, 19 Oktober 2009. Sekolah Tinggi Ilmu Hukum ( STIH ) Damarica Kota Palopo wisuda sebanyak 70 mahasiswa strata satu program studi ilmu hukum angkatan kedelapan tahun 2009.
Pelaksanaan prosesi wisuda tersebut yang dihadiri para orang tua wisudawan berlangsung tertib. Selain itu, juga dihadiri Walikota Palopo, HPA, Tenriadjeng , Ketua STIH Damarica Palopo, Dr. Kombong Pong Sitanan, Koordinator kopertis Wilayah IX, Prof, Dr Muhammad Basri Wello MA, Kajari Palopo, Sankot Harahap, Wakapolres Palopo dan beberapa undangan lainnya.
Untuk diketahui, STIH Damarica Palopo telah mendapatkan status akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi sejak tahun 2008 lalu. Selain itu, alumni STIH sudah banyak bekerja di instansi pemerintahan dan Swasta. (ham)
STIKES Bhakti Pertiwi Palopo Wisuda 49 Bidan
STIKES Bhakti Pertiwi Palopo Wisuda 49 Bidan
www.palopokota.go.id
Palopo Online, 20 Oktober 2009. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Pertiwi Luwu Raya ( STIKES – BPLR ) Kota Palopo menggelar wisuda 49 ahli madya kebidanan
Wisuda itu diselenggarakan diaula SMK Kristen baru-baru ini. Wisuda kali adalah wisuda yang baru pertama kali digelar sejak berdirinya STIKES tahun 2006 lalu
Informasi yang diperoleh, dari 49 wisudawan tersebut , dua diantaranya dinobatkan sebagai lulusan terbaik yakni Indah Paramita dengan IPK 3,77 dan Marlin Lukas Tato IPK 3,67.
Turut hadir dalam acara ini antara lain, Walikota Palopo, HPA, Tenriadjeng, Koordinator Kopertis Wilayah IX, Prof, Dr. H.Basri Wello, SH.MH , Ketua STIKES, HJ, Nuraeni Ibrahim dan orang tua wisudawan.
Walikota dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada lulusan STIKES dan harus siap untuk mengabdikan diri di manapun. ” Saya berharap alumni STIKES mengamalkan ilmu yang diperolehnya dimanapun berada, dan tidak hanya bercita-cita ingin menjadi PNS,” pungkas Walikota. (gun)
www.palopokota.go.id
Palopo Online, 20 Oktober 2009. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Pertiwi Luwu Raya ( STIKES – BPLR ) Kota Palopo menggelar wisuda 49 ahli madya kebidanan
Wisuda itu diselenggarakan diaula SMK Kristen baru-baru ini. Wisuda kali adalah wisuda yang baru pertama kali digelar sejak berdirinya STIKES tahun 2006 lalu
Informasi yang diperoleh, dari 49 wisudawan tersebut , dua diantaranya dinobatkan sebagai lulusan terbaik yakni Indah Paramita dengan IPK 3,77 dan Marlin Lukas Tato IPK 3,67.
Turut hadir dalam acara ini antara lain, Walikota Palopo, HPA, Tenriadjeng, Koordinator Kopertis Wilayah IX, Prof, Dr. H.Basri Wello, SH.MH , Ketua STIKES, HJ, Nuraeni Ibrahim dan orang tua wisudawan.
Walikota dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada lulusan STIKES dan harus siap untuk mengabdikan diri di manapun. ” Saya berharap alumni STIKES mengamalkan ilmu yang diperolehnya dimanapun berada, dan tidak hanya bercita-cita ingin menjadi PNS,” pungkas Walikota. (gun)
Senin, 26 Oktober 2009
Kopertis Apresiasi Komitmen Pengelola STMIK Adhi Guna
Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah IX Sulawesi, Prof DR Muhammad Basri Wello MA, secara khusus memberikan apresiasinya kepada pengelola Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika Komputer (STMIK) Adhi Guna, Palu, Sulawesi Tengah, saat meresmikan penggunaan bangunan perkuliahan STMIK Adhi Guna, Selasa, 6 Oktober 2009. (Foto: Asnawin)
Acara Wisuda UNKLAB Angakatan ke 60
Acara Wisuda UNKLAB Angakatan ke 60
June 06, 2009
http://www.unklab.ac.id/
Puji Tuhan acara wisuda Universitas Klabat angkatan ke 60 telah berlangsung dengan sukses dan meriah.
Sebanyak 154 wisudawan/wisudawati telah ditamatkan yang terdiri dari program studi, Akuntansi, Manajemen, Sistim informatika, Teknik Informatika, Filsafat, Agroteknologi, Pendidikan Agama, Pendidikan Koperasi, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan SD dan Sekretaris dari ASMI Klabat.
Berikut ini adalah embelm, motto serta aim yang telah dipilih oleh seniors angkatan ke 60:
- Motto: Shine On Us
- Aim: Let Us Shine
- Color: Lavender-Gold
- Flower: Camelia-Rose
- Song: Shine Jesus Shine.
Acara wisuda berlangsung di Pioneer Chapel. Sebagaimana biasa acara Wisuda Universitas Klabat angkatan ke 60 berlangsung selama 3 hari, yaitu tgl. 22 – 24 Mei 2009.
Pada hari Jum’at, 22 Mei, tepat pukul 19:00wita, acara Konsekrasi sudah dimulai. Sebagai pembicara Konsekrasi para Seniors telah memilih Pdt. Tommy Mambu, Ph.D. selaku PUREK III bidang kemahasiswaan. Di dalam khotbahnya Pdt. T. Mambu beberapa kali mengingatkan kepada para Seniors untuk selalu bergantung kepada Tuhan dan ingat untuk menjadi terang kepada orang lain. Shine on Us and shine on others.
Hari kedua acara wisuda berlangsung keesokan harinya, Sabtu, 23 Mei. Diawali dengan acara Sekolah Sabat yang dipandu oleh para seniors, kemudian dilanjutkan dengan acara diskusi Sekolah Sabat yang disatukan oleh para seniors dari fakultas Filsafat. Pada pukul 10:00 wita acara Bakaloret sudah mulai. Pembicara Bakaloret adalah Pdt. Noldy Sakul, MA, selaku Ketua Gereja Masehi Advent Hari-Ketujuh, Uni Konfrens Indonesia Kawasan Timur.
Para seniors dan para hadirin sungguh diberkati dengan pekabaran firman Tuhan yang telah disampaikan oleh Pdt. N. Sakul. Sebagai response terhadap khotbah Bakaloret, para seniors menyatakan melalui lagu tema mereka, “Shine Jesus Shine”, yang dipimpin oleh Pendeta kelas Tamatan Sdri. Rinny Weol.
Acara Sabat sore merupakan acara yang sangat dinantikan oleh para seniors karena hanya di waktu ini mereka diberikan kesempatan untuk menyematkan bunga kepada orang tua sebagai bentuk ucapan terima kasih atas pengorbanan dan dukungan yang telah diberikan selama mereka kuliah di UNKLAB. Hal serupa diberikan kepada para dosen dan staf yang telah membimbing mereka hingga akhirnya dapat ditamatkan.
Namun sebelumnya, beberapa perwakilan dari seniors diberikan kesempatan untuk menyampaikan kesan dan pesan selama berkuliah di green campus. Hal yang menarik terjadi ketika Sdr. Steven Pulu memberikan kesaksian mewakili seniors dari program studi accounting. Sebagaimana diketahui, Sdr. Steven Pulu memiliki keterbatasan dalam kemampuan fisik (cacat pada tangan dan kaki), namun itu tidak membuatnya patah semangat. Justru semangat yang luar biasa senantiasa terpancar dalam kehidupannya sehari-hari di kampus UNKLAB. Dan ini tentunya menjadi kesaksian dan sekaligus memotivasi teman-teman sekuliah bahkan warga UNKLAB untuk selalu berbuat yang terbaik.
Sebagai puncak acara wisuda, pada hari Minggu 24 Mei 2009, UNKLAB mendapat kehormatan atas kunjungan Prof. DR. H. Basri wello, MA, selaku Koord Kopertis Wilayah IX, Sulawesi sekaligus yang akan membawakan amanat wisuda.
Pada acara sambutan sekolah, Rektor Universitas Klabat, DR. A. B. Sepang menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. DR. H. Basri Wello, MA atas kesedian untuk menghadiri sekaligus membawakan amanat wisuda. Lanjut DR. A. B. Sepang menyampaikan beberapa informasi sehubungan dengan rencana pengembangan Universitas antara lain untuk membuka program Arsitek, kemudian rencana untuk mendirikan sebuah fasilitas kesehatan atau klinik sekolah, berlokasi di depan jalan utama (depan SMPN2 Airmadidi), guna meningkatkan kemampuan para siswa-siswi di fakultas ilmu keperawatan dan sekaligus dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Pdt. Noldy Sakul, MA, selaku Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan selaku Chairman School Board. Berkesempatan hadir pula Drs. Robby Mamuaja, selaku Sekretaris Provinsi Sulawesi Utara dalam hal ini beliau menyampaikan kata-kata sambutan mewakili Gubernur Sulawesi Utara, Drs. S. H. Sarundajang.
Dalam amanat wisuda, Prof. DR. H. Basri Wello, MA mengucapkan selamat kepada para seniors. Namun beliau mengingatkan bahwa perjuangan belum berakhir. Diharapkan para seniors angkatan ke 60 ini dapat memberikan yang terbaik dalam setiap kesempatan yang dipercayakan. Tak lupa juga beliau menyinggung betapa pentingnya perkembangan teknologi dan bagaimana teknologi telah mempengaruhi kehidupan manusia. Diharapkan para seniors dapat mengembangkan pengetahuannya dan menggunakan teknologi sebagai media untuk menciptakan aplikasi-aplikasi yang dapat membantu di tempat bekerja dan masyarakat pada umumnya.
Acara selanjutnya merupakan acara puncak yaitu penyerahan ijazah (simbolis) dan pemindahan tasel. Penyerahan 154 wisudawan/wisudawati oleh DR. Danny Rantung, PUREK I bidang Akademis kepada Rektor Universitas Klabat, DR. A.B. Sepang untuk ditamatkan.
Dari sekian tamatan ada satu mahasiswi yang tercatat mendapat predikat tertinggi, yaitu Sdri. Rinny Weol, dari fakultas Filsafat, ditamatkan dengan predikat Summa Cum Laude. Setelah pengambilan gambar, pembicara dan para undangan khusus diunjung untuk santap kasih bersama di conference room, lantai 2 Gedung Administrasi. Secara keseluruhan acara telah berjalan dengan sukses. Hal ini berkat kerja keras para officers kelas tamatan, sponsor, serta semua pihak yang telah memberikan support demi suksesnya acara wisuda.
June 06, 2009
http://www.unklab.ac.id/
Puji Tuhan acara wisuda Universitas Klabat angkatan ke 60 telah berlangsung dengan sukses dan meriah.
Sebanyak 154 wisudawan/wisudawati telah ditamatkan yang terdiri dari program studi, Akuntansi, Manajemen, Sistim informatika, Teknik Informatika, Filsafat, Agroteknologi, Pendidikan Agama, Pendidikan Koperasi, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan SD dan Sekretaris dari ASMI Klabat.
Berikut ini adalah embelm, motto serta aim yang telah dipilih oleh seniors angkatan ke 60:
- Motto: Shine On Us
- Aim: Let Us Shine
- Color: Lavender-Gold
- Flower: Camelia-Rose
- Song: Shine Jesus Shine.
Acara wisuda berlangsung di Pioneer Chapel. Sebagaimana biasa acara Wisuda Universitas Klabat angkatan ke 60 berlangsung selama 3 hari, yaitu tgl. 22 – 24 Mei 2009.
Pada hari Jum’at, 22 Mei, tepat pukul 19:00wita, acara Konsekrasi sudah dimulai. Sebagai pembicara Konsekrasi para Seniors telah memilih Pdt. Tommy Mambu, Ph.D. selaku PUREK III bidang kemahasiswaan. Di dalam khotbahnya Pdt. T. Mambu beberapa kali mengingatkan kepada para Seniors untuk selalu bergantung kepada Tuhan dan ingat untuk menjadi terang kepada orang lain. Shine on Us and shine on others.
Hari kedua acara wisuda berlangsung keesokan harinya, Sabtu, 23 Mei. Diawali dengan acara Sekolah Sabat yang dipandu oleh para seniors, kemudian dilanjutkan dengan acara diskusi Sekolah Sabat yang disatukan oleh para seniors dari fakultas Filsafat. Pada pukul 10:00 wita acara Bakaloret sudah mulai. Pembicara Bakaloret adalah Pdt. Noldy Sakul, MA, selaku Ketua Gereja Masehi Advent Hari-Ketujuh, Uni Konfrens Indonesia Kawasan Timur.
Para seniors dan para hadirin sungguh diberkati dengan pekabaran firman Tuhan yang telah disampaikan oleh Pdt. N. Sakul. Sebagai response terhadap khotbah Bakaloret, para seniors menyatakan melalui lagu tema mereka, “Shine Jesus Shine”, yang dipimpin oleh Pendeta kelas Tamatan Sdri. Rinny Weol.
Acara Sabat sore merupakan acara yang sangat dinantikan oleh para seniors karena hanya di waktu ini mereka diberikan kesempatan untuk menyematkan bunga kepada orang tua sebagai bentuk ucapan terima kasih atas pengorbanan dan dukungan yang telah diberikan selama mereka kuliah di UNKLAB. Hal serupa diberikan kepada para dosen dan staf yang telah membimbing mereka hingga akhirnya dapat ditamatkan.
Namun sebelumnya, beberapa perwakilan dari seniors diberikan kesempatan untuk menyampaikan kesan dan pesan selama berkuliah di green campus. Hal yang menarik terjadi ketika Sdr. Steven Pulu memberikan kesaksian mewakili seniors dari program studi accounting. Sebagaimana diketahui, Sdr. Steven Pulu memiliki keterbatasan dalam kemampuan fisik (cacat pada tangan dan kaki), namun itu tidak membuatnya patah semangat. Justru semangat yang luar biasa senantiasa terpancar dalam kehidupannya sehari-hari di kampus UNKLAB. Dan ini tentunya menjadi kesaksian dan sekaligus memotivasi teman-teman sekuliah bahkan warga UNKLAB untuk selalu berbuat yang terbaik.
Sebagai puncak acara wisuda, pada hari Minggu 24 Mei 2009, UNKLAB mendapat kehormatan atas kunjungan Prof. DR. H. Basri wello, MA, selaku Koord Kopertis Wilayah IX, Sulawesi sekaligus yang akan membawakan amanat wisuda.
Pada acara sambutan sekolah, Rektor Universitas Klabat, DR. A. B. Sepang menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. DR. H. Basri Wello, MA atas kesedian untuk menghadiri sekaligus membawakan amanat wisuda. Lanjut DR. A. B. Sepang menyampaikan beberapa informasi sehubungan dengan rencana pengembangan Universitas antara lain untuk membuka program Arsitek, kemudian rencana untuk mendirikan sebuah fasilitas kesehatan atau klinik sekolah, berlokasi di depan jalan utama (depan SMPN2 Airmadidi), guna meningkatkan kemampuan para siswa-siswi di fakultas ilmu keperawatan dan sekaligus dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Pdt. Noldy Sakul, MA, selaku Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan selaku Chairman School Board. Berkesempatan hadir pula Drs. Robby Mamuaja, selaku Sekretaris Provinsi Sulawesi Utara dalam hal ini beliau menyampaikan kata-kata sambutan mewakili Gubernur Sulawesi Utara, Drs. S. H. Sarundajang.
Dalam amanat wisuda, Prof. DR. H. Basri Wello, MA mengucapkan selamat kepada para seniors. Namun beliau mengingatkan bahwa perjuangan belum berakhir. Diharapkan para seniors angkatan ke 60 ini dapat memberikan yang terbaik dalam setiap kesempatan yang dipercayakan. Tak lupa juga beliau menyinggung betapa pentingnya perkembangan teknologi dan bagaimana teknologi telah mempengaruhi kehidupan manusia. Diharapkan para seniors dapat mengembangkan pengetahuannya dan menggunakan teknologi sebagai media untuk menciptakan aplikasi-aplikasi yang dapat membantu di tempat bekerja dan masyarakat pada umumnya.
Acara selanjutnya merupakan acara puncak yaitu penyerahan ijazah (simbolis) dan pemindahan tasel. Penyerahan 154 wisudawan/wisudawati oleh DR. Danny Rantung, PUREK I bidang Akademis kepada Rektor Universitas Klabat, DR. A.B. Sepang untuk ditamatkan.
Dari sekian tamatan ada satu mahasiswi yang tercatat mendapat predikat tertinggi, yaitu Sdri. Rinny Weol, dari fakultas Filsafat, ditamatkan dengan predikat Summa Cum Laude. Setelah pengambilan gambar, pembicara dan para undangan khusus diunjung untuk santap kasih bersama di conference room, lantai 2 Gedung Administrasi. Secara keseluruhan acara telah berjalan dengan sukses. Hal ini berkat kerja keras para officers kelas tamatan, sponsor, serta semua pihak yang telah memberikan support demi suksesnya acara wisuda.
Universitas Patria Artha Catat Sejarah Baru
Universitas Patria Artha mencatat tonggak sejarah baru di lingkungan Kopertis Wilayah IX Sulawesi, sebagai salah satu perguruan tinggi yang mampu berubah dari Sekolah Tinggi (STIE) menjadi universitas. Perubahan status tersebut membuktikan bahwa para pengelola STIE Patria Artha mampu menjawab tantangan dan kebutuhan zaman. (int)
Agus Arman Ketua STIM Nitro
Harian Fajar (www.fajar.co.id)
Selasa, 20-10-09 | 00:10 | 101 View
Agus Arman Ketua STIM Nitro
Basri Wello: Biasakan Bermimpi
Foto Nurhadi/Fajar
MAKASSAR -- Jangan sepelakan mimpi. Sebuah kemajuan biasanya diawali dari mimpi. Begitu pesan Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Basri Wello dalam pelantikan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Nitro, Senin, 19 Oktober.
Pesan itu disampaikan Basri menanggapi sejumlah mimpi yang dilontarkan Ketua STIM Nitro yang baru, Dr.Agus Arman,SE,M.Si. Basri mengatakan, semua orang mesti bermimpi. Sebab itu akan menjadi motivasi untuk berbuat yang terbaik.
Basri lantas mencontohkan anggota dewan. Menurutnya, banyak di antara mereka yang ingin duduk di bangku legislatif tapi tidak memiliki mimpi. Hal ini dapat dilihat walaupun hanya ada satu kursi, tapi ada sekitar 50 orang yang memperebutkannya tanpa mereka mampu memikirkan ke depan ia harus bagaimana jika terpilih.
"Untuk itu saya rasa memiliki mimpi itu lebih bagus daripada tidak bermimpi. Sekarang tinggal bagaimana Ketua STIM Nitro yang baru mampu merealisasikan mimpinya itu," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Basri juga mengatakan bahwa setiap perguruan tinggi itu harus memikirkan kualitas, jangan hanya kuantitas.
"Kualitas itu sangat diperlukan dalam sebuah perguruan tinggi karena itu adalah salah satu cara untuk meningkatkan mutu suatu perguruan tinggi, selain peningkatan daya saing. Kriteria kualitas itu dilihat dari rata-rata IPK dan masa studi atau lama masa studi. Selain itu soft skills juga sangat dibutuhkan, bukan hanya pada hard skill saja," ujarnya.
Basri juga berpesan kepada Agus agar jangan selalu berharap semua orang akan menyukainya dan mau bekerja secara tim (team work), karena tidak semua orang akan sejalan. Meskipun demikian Anda harus berusaha untuk menyukai semua orang. Karena ini juga masuk ke dalam kategori soft skills.
Pada acara pelantikan ini, hadir juga Ketua Yayasan STIM Nitro, H Syamsu Nur, Rektor Universitas Fajar, Prof Halide, Pemimpin Redaksi Harian Fajar, Sukriansyah S Latief, dan mantan Ketua STIM Nitro periode 2006-2009, Suharwan. Agus dilantik langsung oleh Ketua Yayasan STIM Nitro, Syamsu Nur, dilanjutkan penyematan tanda jabatan ketua yang dilakukan Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Basri Wello.
Dalam sambutannya, Syamsu Nur mengharapkan kepada ketua yang baru agar bisa meneruskan apa yang telah dicapai ketua STIM Nitro sebelumnya. Syamsu Nur juga berharap kepada seluruh anggota civitas akademik agar mampu secara bersama-sama mendukung program baru yang dibuat oleh Agus selaku ketua yang baru. Ke depan, citra STIM Nitro perlu terus dijaga dan ditingkatkan.
"Mudah-mudahan dengan dilantiknya di lantai 19, bisa menjadi simbol bagi ketua STIM Nitro yang baru agar memiliki cita-cita yang tinggi," katanya. (rin)
Jumat, 18 September 2009
Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (3)
(3) Badan hukum pendidikan menyediakan anggaran untuk membantu peserta didik Warga Negara Indonesia yang tidak mampu membiayai pendidikannya, dalam bentuk:
a. beasiswa;
b. bantuan biaya pendidikan;
c. kredit mahasiswa; dan/atau
d. pemberian pekerjaan kepada mahasiswa. (int)
Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (2-bersambung)
Pasal 35
Pemimpin organ pengelola pendidikan dan wakilnya dilarang merangkap:
a. jabatan pada badan hukum pendidikan lain;
b. jabatan pada lembaga pemerintah pusat atau daerah; atau
c. jabatan yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan dengan kepentingan badan hukum pendidikan.
Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan
Badan hukum pendidikan berfungsi memberikan pelayanan pendidikan formal kepada peserta didik. Badan hukum pendidikan bertujuan memajukan pendidikan nasional dengan menerapkan manajemen berbasis sekolah/madrasah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dan otonomi perguruan tinggi pada jenjang pendidikan tinggi. (int)
Selasa, 15 September 2009
Surat Edaran Palsu Berlogo BAN-PT
Surat edaran palsu berlogo BAN-PT tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak modus upaya penipuan yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab untuk mengambil keuntungan pribadi atau kelompok dari pimpinan perguruan tinggi dan dosen PTS di lingkungan Kopertis IX Sulawesi dan di Indonesia pada umumnya. (int)
Tabloid ''CERDAS'' Terbit 24 Halaman
Tabloid ''CERDAS'' yang diterbitkan Humas Kopertis Wilayah IX Sulawesi kini menemui pembacanya dengan jumlah halaman lebih banyak dibanding edisi sebelumnya. Jika pada edisi Nomor 31, Tabloid CERDAS tampil 16 halaman, maka pada edisi nomor 32, Vol. IV, September 2009, tabloid ini bertambah delapan halaman atau menjadi 24 halaman.
Kamis, 16 Juli 2009
STIEM Bongaya dan STIE 66 Jalin Kerja Sama
Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar (STIEM) Bongaya dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) 66 Kendari, pada 1 Juli 2009 di Makassar, sepakat menjalin kerjasama penyelenggaraan program pascasarjana (S2) Magister Manajemen dengan system hybrid. (Foto: Asnawin)
KPN Bung Kopertis IX Terbitkan 10 Jurnal Ilmiah
Ketua KPN Bung, Prof Dr H Syahrir Mallongi MSi mengemukakan, jurnal ilmiah yang diterbitkan yaitu; Prospek, Aktualita, Masagena, Al-Adabi, Ibnu Khaldun, Bertani, Panrita, Multek, Pinisi, dan Gratia. Penerbitan jurnal tersebut dikelola langsung oleh KPN Bung, sedangkan materi isinya berupa naskah yang masuk tetap diseleksi oleh para pengelola dari para dosen Kopertis yang berasal dari dosen negeri dan dosen yayasan. (ist)
Kopertis IX Sulit Tertibkan "Kelas Jauh"
Kopertis Wilayah IX Sulawesi masih kesulitan menertibkan perguruan tinggi swasta (PTS) yang membuka sistem pendidikan jarak jauh. Meskipun sudah ada larangan pemerintah, ternyata masih banyak kampus yang membuka 'kelas jauh'. Akibatnya, lanjut dia, banyak ijazah yang dikeluarkan perguruan tinggi swasta yang tidak diakui keabsahannya oleh pemerintah maupun instansi lainnya. -- Ibrahim Saman -- (Sespel Kopertis Wilayah IX Sulawesi). (Foto: Asnawin)
Selasa, 17 Maret 2009
Fasilitas STIKES Bina Bangsa Majene Cukup Lengkap
CUKUP LENGKAP. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bina Bangsa Majene, Sulawesi Barat, yang terletak di Jl. Poros Lutang (depan terminal baru Majene), memiliki fasilitas yang cukup lengkap, antara lain laboratorium keperawatan, laboratorium kebidanan, laboratorium bahasa, perpustakaan, ruang aplikasi komputer, asrama mahasiswa, dan asrama dosen. (int)
STIKES Fatimah Mamuju Terus Berbenah
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Fatimah Mamuju terus-menerus melakukan pembenahan, mulai dari peningkatan kualitas SDM tenaga pengajar hingga penyiapan sarana dan prasarana. STIKES Fatimah telah memiliki kampus yang cukup refresentatif di Mamuju (J. Soekarno Hatta No. 9), yang terdiri atas beberapa ruangan kuliah, kantor, laboratorium keperawatan, laboratorium kebidanan, laboratorium komputer, ruang perpustakaan, serta aula. (Foto: Asnawin)
Koordinator Resmikan ICT Centre AMIK Tomakaka
KAMPUS AMIK TOMAKAKA. Koordinator Kopertis IX Sulawesi, Prof Dr HM Basri Wello MA, meresmikan penggunaan ICT Centre AMIK Tomakaka, Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu, 14 Maret 2009. ICT Centre AMIK Tomakaka terletak di Kompleks Ruko Tomakaka Group Jl. Jend. Sudirman (depan SPBU Simbro), Mamuju, 91512. Selain ICT Centre, Prof Basri Wello juga meresmikan Studio 36to, dan Warnet OGIto.net. (int)
Grup Milis Humas Kopertis IX Sulawesi
Dengan rendah hati, kami mengajak para Humas perguruan tinggi swasta lingkup Kopertis WIlayah IX Sulawesi untuk menjadikan grup ini sebagai ajang diskusi dan pertukaran informasi demi kejayaan dan eksistensi PTS, khususnya di lingkungan Kopertis Wilayah IX Sulawesi. -- Asnawin -- (Humas Kopertis Wilayah IX Sulawesi)
Wisuda Perdana STIE Ichsan Pohuwato
Sekda Pohuwato, Ardin Pakili mengatakan, wisuda sajana angkatan pertama STIE Ichsan merupakan peristiwa bersejarah bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Pohuwato, karena inilah untuk pertama kalinya perguruan tinggi di daerah tersebut menelurkan sarjana, apalagi sebagian dari sarjana tersebut adalah pegawai di lingkup Pemkab Pohuwato. (int)
Jangan Berhenti dengan Ijazah Diploma
WISUDA. Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah IX Sulawesi Ibrahim Saman (duduk di depan paling kanan) turut menghadiri acara wisuda AMIK Tomakaka, di Mamuju, Minggu, 15 Maret 2009. Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Basri Wello mengingatkan para alumni akademi agar tidak berhenti dengan ijazah diploma (D3), tetapi harus melanjutkan kuliah minimal hingga sarjana (S1). (Foto: Asnawin)
Unsulbar Harus Berikan Jaminan Mutu
KAMPUS UNSULBAR. Masyarakat Sulawesi Barat (Sulbar) tidak perlu lagi jauh-jauh ke provinsi lain untuk menimba ilmu di perguruan tinggi, tetapi cukup mendaftar kuliah di Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar). Tetapi Unsulbar juga harus memberikan jaminan mutu. -- Prof Basri wello -- (Koordinator Kopertis IX Sulawesi)
Empat Indikator Kesarjanaan
STIE Muhammadiyah Mamuju mewisuda 94 alumninya, terdiri atas 61 alumni program studi Manajemen, serta 33 alumni program Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan. Lulusan terbaik pada wisuda tahun ini atas nama Hasan dari program studi Manajemen, dan atas nama Mirawati dari program Studi Pembangunan. (int)
Kopertis Warning Prodi Kesehatan
Kopertis Wilayah IX Sulawesi memberi "warning" (peringatan) kepada perguruan tinggi kesehatan atau perguruan tinggi yang membuka program studi (prodi) kesehatan. Mereka diingatkan bahwa jumlah prodi kesehatan kini semakin banyak, sehingga dikhawatirkan kelak terjadi "over production" (produk berlebihan) yang berujung terjadinya pengangguran. (Foto: Asnawin)
99 Prodi Akan Dihapus Kopertis Wilayah IX
Laporan: Syamsul Bahri. tribuntimurcom@yahoo.com
Rabu, 11 Maret 2009 | 22:05 WITA
MAKASSAR, Tribun - Terdapat 99 program studi akan dihapus oleh Kopertis Wilayah XI Sulawesi.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr Basri Wello MA usai memberi kata sambutan pada acara Capping Day Sekolah Tinggi Ilmu Kepaerawatan (STIKPER) di Gedung Balai Manunggal, Makassar, Rabu (11/3).
Menurutnya 99 ini akan dihapus karena tidak produktif, dan tidak pernah mempunyai laporan ke Kopertis Wilayah IX.
"Kami akan memberi sanksi bagi prodi yang tidak ada laporan kegiatannya, dengan mencabut SK mereka, disini banyak prodi yang seperti itu," tegasnya.(*)
Rabu, 11 Maret 2009 | 22:05 WITA
MAKASSAR, Tribun - Terdapat 99 program studi akan dihapus oleh Kopertis Wilayah XI Sulawesi.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr Basri Wello MA usai memberi kata sambutan pada acara Capping Day Sekolah Tinggi Ilmu Kepaerawatan (STIKPER) di Gedung Balai Manunggal, Makassar, Rabu (11/3).
Menurutnya 99 ini akan dihapus karena tidak produktif, dan tidak pernah mempunyai laporan ke Kopertis Wilayah IX.
"Kami akan memberi sanksi bagi prodi yang tidak ada laporan kegiatannya, dengan mencabut SK mereka, disini banyak prodi yang seperti itu," tegasnya.(*)
Kopertis IX Bentuk Bakohumas
"Melalui jaringan Bakohumas PTS Kopertis IX Sulawesi, kami juga dapat membentuk opini publik yang positif tentang Kopertis Wilayah IX Sulawesi. Selain itu, membentuk pencitraan positif tentang PTS-PTS di wilayah Kopertis IX Sulawesi.” -- Asnawin -- (Humas Kopertis Wilayah IX Sulawesi)
Selasa, 10 Maret 2009
Kopertis “Warning” Prodi Kesehatan
BEBERAPA mahasiswa salah satu perguruan tinggi kesehatan di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Perguruan tinggi kesehatan atau perguruan tinggi yang membuka program studi (prodi) kesehatan, diingatkan bahwa jumlah prodi kesehatan kini semakin banyak, sehingga dikhawatirkan kelak terjadi “over production” (produk berlebihan) yang berujung kepada terjadinya pengangguran. (Foto: Asnawin)
Senin, 09 Maret 2009
Kopertis IX Bentuk Bakohumas
Press Release
Kopertis IX Bentuk Bakohumas
Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah IX Sulawesi, akan membentuk Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) Kopertis IX Sulawesi.
Bakohumas Kopertis IX Sulawesi ini sangat berguna, terutama agar perguruan tinggi satu dengan perguruan tinggi lain dapat saling berkomunikasi, bertukar informasi, dan melakukan berbagai kerja sama untuk pencitraan dan pengembangan perguruan tinggi.
Ide pembentukan Bakohumas tersebut disampaikan Humas Kopertis IX, Asnawin, saat membawakan materi pada pertemuan Koordinator Kopertis IX dengan Pimpinan Perguruan Tinggi se-Provinsi Gorontalo, di Gorontalo, belum lama ini.
”Melalui jaringan Bakohumas PTS Kopertis IX Sulawesi, kita juga dapat membentuk opini publik yang positif tentang Kopertis Wilayah IX Sulawesi, serta opini publik atau pencitraan yang positif tentang PTS-PTS di wilayah Kopertis IX Sulawesi,” katanya.
Menanggapi ide tersebut, beberapa pimpinan PTS dan pemilik yayasan perguruan tinggi se-Gorontalo langsung memberikan sambutan positif, antara lain Rektor Universitas Gorontalo, Prof Dr Hariyadi Said, Rektor Universitas Ichsan Gorontalo (Unisan), Abdul Gaffar La Tjokke, Ketua STIE Ichsan Gorontalo Sulaeman SE MM, serta Ketua Yayasan Bina Mandiri Gorontalo, Ir H Aziz Rachman MM.
Hariyadi mengatakan ide tersebut sangat bagus, karena banyak sekali informasi yang perlu dikomunikasikan oleh para Humas untuk pemberitaan dan pencitraan PTS.
”Melalui Bakohumas, peran Humas PTS bisa lebih maksimal untuk komunikasi internal dan eksternal,” katanya.
Rektor Universitas Ichsan Gorontalo (Unisan), Abdul Gaffar La Tjokke, mengatakan melalui Bakohumas dan dengan pemanfaatan teknologi, jarak yang berjauhan antara PTS satu dengan PTS lainnya se-Sulawesi tidak lagi menjadi masalah.
”Komunikasi dan informasi dapat lebih lancar dengan adanya Bakohumas, apalagi kalau kita memanfaatkan jaringan internet,” ujarnya.
Asnawin mengatakan ide pembentukan Bakohumas tersebut berasal dari Koordinator Kopertis IX, Prof Dr HM Basri Wello MA, dan Sekretaris Pelaksana (Sespel) Kopertis IX, Drs H Ibrahim Saman MM.
”Saya hanya memformulasikan ide tersebut ” ungkapnya.
Langkah yang akan dilakukan antara lain mendaftarkan nomor telepon (kantor) dan nomor handphone seluruh Humas PTS untuk memudahkan komunikasi satu sama lain, membuat grup milis di internet, menerbitkan koran, serta mengadakan pertemuan berkala Bakohumas PTS Kopertis IX Sulawesi.
Makassar, 10 Maret 2009
Humas
Drs. Asnawin
Kopertis IX Bentuk Bakohumas
Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah IX Sulawesi, akan membentuk Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) Kopertis IX Sulawesi.
Bakohumas Kopertis IX Sulawesi ini sangat berguna, terutama agar perguruan tinggi satu dengan perguruan tinggi lain dapat saling berkomunikasi, bertukar informasi, dan melakukan berbagai kerja sama untuk pencitraan dan pengembangan perguruan tinggi.
Ide pembentukan Bakohumas tersebut disampaikan Humas Kopertis IX, Asnawin, saat membawakan materi pada pertemuan Koordinator Kopertis IX dengan Pimpinan Perguruan Tinggi se-Provinsi Gorontalo, di Gorontalo, belum lama ini.
”Melalui jaringan Bakohumas PTS Kopertis IX Sulawesi, kita juga dapat membentuk opini publik yang positif tentang Kopertis Wilayah IX Sulawesi, serta opini publik atau pencitraan yang positif tentang PTS-PTS di wilayah Kopertis IX Sulawesi,” katanya.
Menanggapi ide tersebut, beberapa pimpinan PTS dan pemilik yayasan perguruan tinggi se-Gorontalo langsung memberikan sambutan positif, antara lain Rektor Universitas Gorontalo, Prof Dr Hariyadi Said, Rektor Universitas Ichsan Gorontalo (Unisan), Abdul Gaffar La Tjokke, Ketua STIE Ichsan Gorontalo Sulaeman SE MM, serta Ketua Yayasan Bina Mandiri Gorontalo, Ir H Aziz Rachman MM.
Hariyadi mengatakan ide tersebut sangat bagus, karena banyak sekali informasi yang perlu dikomunikasikan oleh para Humas untuk pemberitaan dan pencitraan PTS.
”Melalui Bakohumas, peran Humas PTS bisa lebih maksimal untuk komunikasi internal dan eksternal,” katanya.
Rektor Universitas Ichsan Gorontalo (Unisan), Abdul Gaffar La Tjokke, mengatakan melalui Bakohumas dan dengan pemanfaatan teknologi, jarak yang berjauhan antara PTS satu dengan PTS lainnya se-Sulawesi tidak lagi menjadi masalah.
”Komunikasi dan informasi dapat lebih lancar dengan adanya Bakohumas, apalagi kalau kita memanfaatkan jaringan internet,” ujarnya.
Asnawin mengatakan ide pembentukan Bakohumas tersebut berasal dari Koordinator Kopertis IX, Prof Dr HM Basri Wello MA, dan Sekretaris Pelaksana (Sespel) Kopertis IX, Drs H Ibrahim Saman MM.
”Saya hanya memformulasikan ide tersebut ” ungkapnya.
Langkah yang akan dilakukan antara lain mendaftarkan nomor telepon (kantor) dan nomor handphone seluruh Humas PTS untuk memudahkan komunikasi satu sama lain, membuat grup milis di internet, menerbitkan koran, serta mengadakan pertemuan berkala Bakohumas PTS Kopertis IX Sulawesi.
Makassar, 10 Maret 2009
Humas
Drs. Asnawin
Rabu, 04 Maret 2009
Nasib PTS di Ujung Telunjuk Kopertis
Nasib PTS di Ujung Telunjuk Kopertis
Perguruan tinggi swasta (PTS) kini harus berbaik-baik dengan Kopertis (Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta), karena nasib mereka dan nasib program studi yang mereka kelola berada di “ujung telunjuk” Kopertis.
Kopertis kini menangani perpanjangan izin PTS dan program studi. Selain itu, Kopertis juga menangani kenaikan pangkat akademik dosen PTS, mulai pangkat Asisten Ahli hingga Lektor.
“Kopertis telah mendapat limpahan tugas dari Dikti (Direktorat Pendidikan Tinggi Depdiknas) untuk menangani perpanjangan izin PTS dan program studi, serta kenaikan pangkat akademik dosen PTS,” ungkap Koordinator Kopertis IX Sulawesi, Prof Dr HM Basri Wello MA, pada acara wisuda sarjana angkatan I STIE Ichsan Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Selasa, 3 Maret 2009.
Tercatat sebanyak 99 program studi yang dikelola sejumlah PTS kini terancam ditutup, karena pengelolaannya tidak lagi memenuhi standar.
Sehubungan dengan itu, Basri Wello meminta para pengelola PTS agar memperhatikan standard an syarat-syarat yang berlaku dalam mengelola perguruan tinggi.
Dia juga mengingatkan bahwa rasio dosen dan mahasiswa untuk wilayah Kopertis IX Sulawesi, yaitu satu dosen berbanding 45 mahasiswa untuk jurusan ilmu-ilmu sosial, serta satu dosen berbanding 35 mahasiswa untuk jurusan ilmu-ilmu eksakta.
Menyinggung pelaksanaan wisuda sarjana yang dilaksanakan STIE Ichsan, Pohuwato, Basri Wello mengatakan bahwa peristiwa wisuda mengandung tiga dimensi, yakni dimensi akademik, dimensi akuntabilitas dan pencitraan, serta dimensi sosial budaya.
Acara wisuda dihadiri Sekda Pohuwato, Drs. H. Ardin Pakili, Ketua Yayasan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Ichsan, Gorontalo, Dra. Jurika Abdussamad, Ketua STIE Ichsan Pohuwato, Sulaeman SE MM, para wisudawan dan sejumlah undangan.
Sekda Pohuwato, Ardin Pakili mengatakan, wisuda sajana angkatan pertama STIE Ichsan merupakan peristiwa bersejarah bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Pohuwato, karena inilah untuk pertama kalinya perguruan tinggi di daerah tersebut menelurkan sarjana, apalagi sebagian dari sarjana tersebut adalah pegawai di lingkup Pemkab Pohuwato.
Selain menghadiri acara wisuda di STIE Ichsan Pohuwato, Koordinator Kopertis IX Sulawesi beserta rombongan dari Makassar juga berkunjung ke STIM Boalemo sekaligus melakukan wawancara langsung di Radio Pendidikan E-Radio milik STIM Boalemo, serta mengadakan pertemuan dengan pimpinan dan Humas PTS se-Provinsi Gorontalo.
Anggota rombongan Koordinator Kopertis, yaitu Sekretaris Pelaksana, Drs H Ibrahim Saman MM, Kabag Akreditasi dan Kelembagaan Muhammad Amir Suddin SH, staf Bagian Akreditasi dan Kelembagaan Drs Andi Lukman, serta Humas Drs. Asnawin.
Humas Kopertis IX Sulawesi
Asnawin
-email: asnawin@gmail.com
-grup facebook: Humas Kopertis IX Sulawesi
-grup milis: humaskopertisIX-sulawesi@googlegroups.com
Kirim email ke grup ini: humaskopertisIX-sulawesi@googlegroups.com
Perguruan tinggi swasta (PTS) kini harus berbaik-baik dengan Kopertis (Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta), karena nasib mereka dan nasib program studi yang mereka kelola berada di “ujung telunjuk” Kopertis.
Kopertis kini menangani perpanjangan izin PTS dan program studi. Selain itu, Kopertis juga menangani kenaikan pangkat akademik dosen PTS, mulai pangkat Asisten Ahli hingga Lektor.
“Kopertis telah mendapat limpahan tugas dari Dikti (Direktorat Pendidikan Tinggi Depdiknas) untuk menangani perpanjangan izin PTS dan program studi, serta kenaikan pangkat akademik dosen PTS,” ungkap Koordinator Kopertis IX Sulawesi, Prof Dr HM Basri Wello MA, pada acara wisuda sarjana angkatan I STIE Ichsan Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Selasa, 3 Maret 2009.
Tercatat sebanyak 99 program studi yang dikelola sejumlah PTS kini terancam ditutup, karena pengelolaannya tidak lagi memenuhi standar.
Sehubungan dengan itu, Basri Wello meminta para pengelola PTS agar memperhatikan standard an syarat-syarat yang berlaku dalam mengelola perguruan tinggi.
Dia juga mengingatkan bahwa rasio dosen dan mahasiswa untuk wilayah Kopertis IX Sulawesi, yaitu satu dosen berbanding 45 mahasiswa untuk jurusan ilmu-ilmu sosial, serta satu dosen berbanding 35 mahasiswa untuk jurusan ilmu-ilmu eksakta.
Menyinggung pelaksanaan wisuda sarjana yang dilaksanakan STIE Ichsan, Pohuwato, Basri Wello mengatakan bahwa peristiwa wisuda mengandung tiga dimensi, yakni dimensi akademik, dimensi akuntabilitas dan pencitraan, serta dimensi sosial budaya.
Acara wisuda dihadiri Sekda Pohuwato, Drs. H. Ardin Pakili, Ketua Yayasan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Ichsan, Gorontalo, Dra. Jurika Abdussamad, Ketua STIE Ichsan Pohuwato, Sulaeman SE MM, para wisudawan dan sejumlah undangan.
Sekda Pohuwato, Ardin Pakili mengatakan, wisuda sajana angkatan pertama STIE Ichsan merupakan peristiwa bersejarah bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Pohuwato, karena inilah untuk pertama kalinya perguruan tinggi di daerah tersebut menelurkan sarjana, apalagi sebagian dari sarjana tersebut adalah pegawai di lingkup Pemkab Pohuwato.
Selain menghadiri acara wisuda di STIE Ichsan Pohuwato, Koordinator Kopertis IX Sulawesi beserta rombongan dari Makassar juga berkunjung ke STIM Boalemo sekaligus melakukan wawancara langsung di Radio Pendidikan E-Radio milik STIM Boalemo, serta mengadakan pertemuan dengan pimpinan dan Humas PTS se-Provinsi Gorontalo.
Anggota rombongan Koordinator Kopertis, yaitu Sekretaris Pelaksana, Drs H Ibrahim Saman MM, Kabag Akreditasi dan Kelembagaan Muhammad Amir Suddin SH, staf Bagian Akreditasi dan Kelembagaan Drs Andi Lukman, serta Humas Drs. Asnawin.
Humas Kopertis IX Sulawesi
Asnawin
-email: asnawin@gmail.com
-grup facebook: Humas Kopertis IX Sulawesi
-grup milis: humaskopertisIX-sulawesi@googlegroups.com
Kirim email ke grup ini: humaskopertisIX-sulawesi@googlegroups.com
Akreditasi, Kebutuhan Setiap Perguruan Tinggi Swasta
AMINUDDIN SALLE. Dunia pendidikan di Indonesia masih di bawah standar dibanding negara lain di dunia. Berbagai fasilitas di lembaga perguruan tinggi juga masih jauh dari harapan untuk mendukung peningkatan sumber daya pendidikan kita. Belum lagi program studi yang terakreditasi di PTS yang masih berkisar 15 persen, khususnya di wilayah Kopertis Wilayah IX. Tentunya, ini sangat berpengaruh kepada luaran perguruan tinggi untuk diterima di dunia kerja.
---------------
Akreditasi, Kebutuhan Setiap Perguruan Tinggi Swasta
Oleh: Prof Dr H Aminuddin Salle SH MH
(Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi)
Harian "Fajar", Makassar
2 Mei 2008
(cetak.fajar.co.id)
Dunia pendidikan di Indonesia masih di bawah standar dibanding negara lain di dunia. Berbagai fasilitas di lembaga perguruan tinggi juga masih jauh dari harapan untuk mendukung peningkatan sumber daya pendidikan kita. Belum lagi program studi yang terakreditasi di PTS yang masih berkisar 15 persen, khususnya di wilayah Kopertis Wilayah IX. Tentunya, ini sangat berpengaruh kepada luaran perguruan tinggi untuk diterima di dunia kerja.
Bagaimana meningkatkan persentase akreditasi di PTS ini, dan apa kontribusi Kopertis Wilayah IX pada Hari Pendidikan Nasional yang diperingati hari ini? Berikut wawancara wartawan Fajar Ruslan Ramli dan Silahuddin Genda dengan Koordinator Kopertis Wilayah IX Prof Dr Aminuddin Salle. Petikannya:
Bagaimana Anda melihat perkembangan perguruan tinggi swasta (PTS) yang tergabung di Kopertis Wilayah IX?
Sejauh ini perkembangannya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Sejak masuk di Kopertis IX sebagai koordinator, saya mendorong tiga visi untuk menjadikan Kopertis IX sebagai lembaga terkemuka di Indonesia yakni; peningkatan mutu, penegakan hukum, dan kebersamaan yang harmonis.
Peningkatan mutu antara lain dengan menggelar pelatihan-pelatihan kepada dosen. Pelatihan ini penting untuk mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang andal. Bagaimana mungkin mahasiswa bisa menjadi alumni yang berkualitas, kalau dosennya tidak bermutu.
Sedangkan penegakan hukum menyangkut komitmen untuk melakukan penertiban bagi PTS yang tidak punya izin penyelenggaraan kuliah. Tidak sedikit perguruan tinggi yang mengadakan proses perkualiahan, padahal belum memiliki izin. Kasus semacam inilah yang mau ditertibkan.
Secara internal di lingkungan Kopertis IX, persoalan penegakan hukum juga diberlakukan. Kalau ada yang salah diberi sanksi, dan kalau ada yang berprestasi diberi reward.
Sementara kebersamaan yang harmonis menyangkut kemampuan setiap PTS untuk saling bekerja sama demi peningkatan mutu. Dengan jumlah 311 PTS di Kopertis IX, 6.000-7.000 dosen, dan 1.014 program studi, maka ini adalah potensi besar untuk maju.
Kalau dikelola dengan bagus potensi ini, masing-masing PTS akan berkembang. Tetapi kalau masing-masing hanya jalan sendiri-sendiri, maka sulit untuk maju.
Dari 1.014 program studi yang ada di Kopertis IX, berapa banyak di antaranya yang sudah terakreditasi?
Harus diakui bahwa sampai saat ini baru sekitar 15-20 persen PTS yang sudah terakreditasi. Masih cukup banyak PTS yang belum melakukan akreditasi. Untuk satu perguruan tinggi saja, ada beberapa program studinya sudah terakreditasi, tetapi masih ada pula yang belum.
Termasuk PTS di Sulsel, masih banyak program studi yang belum terakreditasi. Yang rajin justru PTS di Manado.
Apa sebenarnya standar akreditasi bagi suatu perguruan tinggi?
Ada beberapa standar yang dipakai yakni; kepemimpinan, kemahasiswaan, SDM, kurikulum, prasarana dan sarana, pendanaan, tata pamong, sistem pengelolaan, sistem pembelajaran, suasana akademik, sistem informasi, sistem jaminan mutu, lulusan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dan program studi.
Apa sebenarnya persoalan utama dengan masih minimnya akreditasi itu?
Yang pertama masalah kepedulian dari penyelenggara untuk meningkatkan mutunya.
Apa dampak bagi perguruan tinggi yang tidak melakukan akreditasi?
Ke depan, alumninya bisa saja tidak diterima oleh suatu pelaksana kerja (perusahaan), karena program studinya belum terakreditasi. Saat ini banyak pelaksana kerja yang membutuhkan tenaga kerja dengan melihat administrasi program studinya.
Apakah sudah terakreditasi atau belum. Kalau belum, mereka tidak mau menerimanya. Kalau kondisinya begini, berarti yang rugi adalah alumni dan perguruan tingginya.
Apa upaya Kopertis IX terhadap masih minimnya program studi yang terakreditasi?
Harus diketahui bahwa yang menyelenggarakan akreditasi adalah Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Akreditasi adalah upaya BAN-PT untuk menilai dan menentukan status kualitas institusi perguruan tinggi berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan. Kopertis IX hanya bisa mengimbau PTS untuk melakukan akreditasi.
Karena kalau tidak, yang rugi adalah perguruan tinggi dan alumninya. Banyak kasus yang terjadi di tengah masyarakat di daerah-daerah, pendaftarannya ditolak karena program studinya belum terakreditasi.
Bagaimana pula dengan perguruan tinggi swasta yang membuka suatu program studi namun tidak punya peminat?
Ya, segera ditutup. Bagi saya kalau memang ada perguruan tinggi yang membuka suatu program studi, namun tidak direspons, maka langsung dilaporkan ke kita. Tutup saja. Kalau ada kemudahan untuk ditutup (program studi), berarti ada pula kemudahan untuk membuka.
Selain persoalan akreditasi, bagaimana sistem perkuliahan jarak jauh yang banyak melahirkan sarjana instan?
Sebenarnya, kuliah jarak jauh tidak dibenarkan sesuai aturan. Apalagi, kalau perguruan tinggi itu membuka pada satu provinsi. Yang dibenarkan adalah kuliah kelas jauh.
Apa bedanya kuliah jarak jauh dengan kelas jauh?
Itu sangat berbeda. Kuliah jarak jauh, itu lebih kepada sistem perkuliahan yang dilakukan dari jarak jauh atau sebuah lembaga perguruan tinggi membuka kelas pada satu provinsi.
Sedangkan, kelas jauh biasanya menggunakan perkuliahan dengan sistem teknologi informasi, seperti teleconference. Ini dilakukan oleh Universitas Terbuka (UT).
Apa harapan Anda sebagai Koordinator Kopertis Wilayah IX?
Sebagai koordinator tentunya saya sangat mengharapkan keseriusan perguruan tinggi swasta untuk melakukan akreditasi. Bila perlu, mereka berlomba-lomba mengurusnya untuk kepentingannya sendiri.
Apa kontribusi Kopertis IX di Hari Pendidikan ini?
Kopertis akan memberikan peniti emas kepada sembilan tokoh masyarakat non kependidikan yang peduli pendidikan. Misalnya, gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sulut Sinyo Hery Sarundayang,
Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad, Bupati Muna Ridwan Bae, Bupati Luwuk Banggai Mamun Amin, pendiri Mega Rezky Alimuddin, Hasan Sulur (yayasan pendidikan di Sulbar) Zikir Sewal (yayasan Hikmat Makassar), dan Andi cecep Lantara (ketua yayasan pendidikan Makassar).
Apa indikatornya sampai diberikan pengharagaan itu?
Itu karena kerja dan karya nyata serta kepedulian mereka kepada dunia pendidikan. (ruslan@fajar.co.id)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kopertis9-sulawesi.blogspot.com/]
Buku Profil Kopertis IX Bakal Terbit
Harian "Ujungpandang Ekspres", Senin, 09-02-2009 (www.ujungpandangekspres.com)
Buku Profil Kopertis IX Bakal Terbit
MAKASSAR, Upeks--Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) IX dalam waktu dekat akan menerbitkan buku yang memuat secara lengkap dan jelas program studi yang dikelola PTS.
Bukan itu saja, buku tersebut juga akan memuat izin operasional dari Dikti, akreditasi dari BAN-PT serta informasi terbaru lainnya tentang 320 perguruan tinggi swasta (PTS) yang ada di wilayah tersebut.
Hal itu ditegaskan Sekretaris Kopertis IX Sulawesi, Drs H Ibrahim Saman MM di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu. Menurutnya, buku ini sebenarnya sudah pernah terbit tahun 2005. Namun perkembangan dan pertumbuhan PTS yang sangat cepat menjadikan data yang termuat di buku tersebut sudah harus diperbaharui.
Termasuk perpanjangan izin operasional program studi serta yang sudah tidak melaksanakan aktivitas kegiatan karena peminatnya semakin berkurang.
Dia melanjutkan, kehadiran buku ini diharapkan bisa memberikan data akurat bagi masyarakat, Kopertis Wilayah IX Sulawesi sedang menyusun buku profil PTS Wilayah IX.
"Buku ini diharap bisa menjadi acuan dan rujukan bagi calon mahasiswa dan masyarakat yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan tinggi. Pengelola PTS diharapkan memberi data akurat kepada pengelola," jelas Ibrahim.
Dijelaskan, saat ini, jumlah PTS yang beroperasi tercatat 320 PTS dengan program studi mencapai 1.077. Dari ribuan prodi, ada 194 diantaranya sudah tiga tahun terakhir tidak pernah memberikan laporan proses pembelajaran di kampus.
"Prodi yang sudah tidak teratur berarti tidak aktif lagi dan harus dipantau setiap saat. Jika sudah tidak ada lagi peminat, sebaiknya ditutup saja dan mencari peluang prodi baru dengan peminat cukup besar," tandas Ibrahim. (Rahmah)
Buku Profil Kopertis IX Bakal Terbit
MAKASSAR, Upeks--Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) IX dalam waktu dekat akan menerbitkan buku yang memuat secara lengkap dan jelas program studi yang dikelola PTS.
Bukan itu saja, buku tersebut juga akan memuat izin operasional dari Dikti, akreditasi dari BAN-PT serta informasi terbaru lainnya tentang 320 perguruan tinggi swasta (PTS) yang ada di wilayah tersebut.
Hal itu ditegaskan Sekretaris Kopertis IX Sulawesi, Drs H Ibrahim Saman MM di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu. Menurutnya, buku ini sebenarnya sudah pernah terbit tahun 2005. Namun perkembangan dan pertumbuhan PTS yang sangat cepat menjadikan data yang termuat di buku tersebut sudah harus diperbaharui.
Termasuk perpanjangan izin operasional program studi serta yang sudah tidak melaksanakan aktivitas kegiatan karena peminatnya semakin berkurang.
Dia melanjutkan, kehadiran buku ini diharapkan bisa memberikan data akurat bagi masyarakat, Kopertis Wilayah IX Sulawesi sedang menyusun buku profil PTS Wilayah IX.
"Buku ini diharap bisa menjadi acuan dan rujukan bagi calon mahasiswa dan masyarakat yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan tinggi. Pengelola PTS diharapkan memberi data akurat kepada pengelola," jelas Ibrahim.
Dijelaskan, saat ini, jumlah PTS yang beroperasi tercatat 320 PTS dengan program studi mencapai 1.077. Dari ribuan prodi, ada 194 diantaranya sudah tiga tahun terakhir tidak pernah memberikan laporan proses pembelajaran di kampus.
"Prodi yang sudah tidak teratur berarti tidak aktif lagi dan harus dipantau setiap saat. Jika sudah tidak ada lagi peminat, sebaiknya ditutup saja dan mencari peluang prodi baru dengan peminat cukup besar," tandas Ibrahim. (Rahmah)
Kopertis IX Garap PTS ISO
Berita Kota Makassar, Jumat, 09-01-2009, (www.beritakotamakassar.com)
Kopertis IX Garap PTS ISO
MAKASSAR,BKM -- Kopertis Wilayah IX Sulawesi akan menggelar rapat kerja (raker) selama dua hari, 9-10 Januari mendatang 2009 di Parepare. Raker tersebut akan dihadiri sekitar seratus peserta yang berasal dari pegawai, unit kerja dilingkup Kopertis dan para dosen.
Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Ibrahim Saman kepada BKM, Kamis (8/1) mengatakan, materi yang akan dibahas pada raker tersebut adalah pemaparan isu aktual yakni penyerahan kewenangan perpanjangan program studi serta pengurusan pangkat akademik dari Asisten Ahli sampai Lektor dari Dirjen Pendidikan Tinggi ke Kopertis IX.
Selain itu, juga dibahas soal kesiapan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi ISO tahun 2009. "Kedua kewenangan yang diserahkan tersebut sekaligus menjadi tantangan bagi SDM Kopertis IX untuk menyukseskannya," ujar Ibrahim.
Agenda lain yang akan dibicarakan pada Raker tersebut, lanjut dia melakukan evaluasi pengawasan pengendalian dan pembinaan (Wasdalbin) 2008, dan melakukan evaluasi program tahun 2008. Pada kesempatan itu pula, juga akan memantapkan program kerja tahun 2009 yang sementara berjalan.
"Hasil raker ini akan menjadi keputusan bersama untuk dilaksanakan satu tahun kedepan. Tampil sebagai nara sumber Koordinator Kopertis IX Prof DR H Muh Basri Wello, Prof DR Syamsul Rijal, DR Guntur Yusuf dan Ir Amir Tjoneng," tukasnya. (R4)
Kopertis IX Garap PTS ISO
MAKASSAR,BKM -- Kopertis Wilayah IX Sulawesi akan menggelar rapat kerja (raker) selama dua hari, 9-10 Januari mendatang 2009 di Parepare. Raker tersebut akan dihadiri sekitar seratus peserta yang berasal dari pegawai, unit kerja dilingkup Kopertis dan para dosen.
Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Ibrahim Saman kepada BKM, Kamis (8/1) mengatakan, materi yang akan dibahas pada raker tersebut adalah pemaparan isu aktual yakni penyerahan kewenangan perpanjangan program studi serta pengurusan pangkat akademik dari Asisten Ahli sampai Lektor dari Dirjen Pendidikan Tinggi ke Kopertis IX.
Selain itu, juga dibahas soal kesiapan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi ISO tahun 2009. "Kedua kewenangan yang diserahkan tersebut sekaligus menjadi tantangan bagi SDM Kopertis IX untuk menyukseskannya," ujar Ibrahim.
Agenda lain yang akan dibicarakan pada Raker tersebut, lanjut dia melakukan evaluasi pengawasan pengendalian dan pembinaan (Wasdalbin) 2008, dan melakukan evaluasi program tahun 2008. Pada kesempatan itu pula, juga akan memantapkan program kerja tahun 2009 yang sementara berjalan.
"Hasil raker ini akan menjadi keputusan bersama untuk dilaksanakan satu tahun kedepan. Tampil sebagai nara sumber Koordinator Kopertis IX Prof DR H Muh Basri Wello, Prof DR Syamsul Rijal, DR Guntur Yusuf dan Ir Amir Tjoneng," tukasnya. (R4)
99 Prodi di Kopertis IX Dianggap Sudah Mati
Berita Kota Makassar, Kamis, 29-01-2009 (www.beritakotamakassar.com)
99 Prodi di Kopertis IX Dianggap Sudah Mati
MAKASSAR, BKM -- Sedikitnya 99 program studi (prodi) di lingkungan Kopertis Wilayah IX Sulawesi sudah dianggap mati, karena beberapa tahun terakhir sudah tidak ada lagi kabar beritanya. Kopertis sudah mengundang mereka dan meminta kesediaannya untuk ditutup oleh Kopertis atau menutup dirinya sendirinya.
Kondisi ini diungkap Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr H Muh Basri Wello,MA pada sosialisasi perpanjangan izin program studi di Hotel Sahid, Selasa (27/1) malam. Sosialisasi dihadiri utusan koodinator, sekretaris dan Tenaga Operator Kopertis Wilayah VII, VIII, IX dan XII. Turut hadir Kasubdit Evaluasi Direktorat Akademik Dirjen Dikti Depdiknas, Ati Sugiarti,SH.
Hasil pertemuan PTS menyatakan diri secara sadar untuk menutup dirinya dengan mengajukan surat permohonan kepada Kopertis. Jika permohonan itu ditindaklanjuti dan Dikti langsung merespon secara positif, tentu akan memberi nilai tawar bagi Kopertis.
''Prodi yang sudah ditutup tersebut akan diumumkan di media, sehingga ada pengaruh psikolgi bagi para PTS pengelola,'' tandas Basri.
Penyerahan kewenangan Dikti ke Kopertis, kata Basri, merupakan penghargaan dan kepercayaan. Tapi pada sisi lain juga menjadi tantangan untuk menjalankan tugas dan kewenangan tersebut.
''Saat ini cukup banyak berkas perpanjangan izin dan izin baru prodi di Kopertis,'' ujarnya.
Sistem pelaporan EPSBED sistem online, diakui Koordinator Kopertis, menjadikan pengelola prodi harus hati-hati dan cermat dalam menyampaikan laporan. Data sudah tidak dapat dibuat-buat dan dimanipulasi, karena terbaca di pelaporan yang online. (R4)
99 Prodi di Kopertis IX Dianggap Sudah Mati
MAKASSAR, BKM -- Sedikitnya 99 program studi (prodi) di lingkungan Kopertis Wilayah IX Sulawesi sudah dianggap mati, karena beberapa tahun terakhir sudah tidak ada lagi kabar beritanya. Kopertis sudah mengundang mereka dan meminta kesediaannya untuk ditutup oleh Kopertis atau menutup dirinya sendirinya.
Kondisi ini diungkap Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr H Muh Basri Wello,MA pada sosialisasi perpanjangan izin program studi di Hotel Sahid, Selasa (27/1) malam. Sosialisasi dihadiri utusan koodinator, sekretaris dan Tenaga Operator Kopertis Wilayah VII, VIII, IX dan XII. Turut hadir Kasubdit Evaluasi Direktorat Akademik Dirjen Dikti Depdiknas, Ati Sugiarti,SH.
Hasil pertemuan PTS menyatakan diri secara sadar untuk menutup dirinya dengan mengajukan surat permohonan kepada Kopertis. Jika permohonan itu ditindaklanjuti dan Dikti langsung merespon secara positif, tentu akan memberi nilai tawar bagi Kopertis.
''Prodi yang sudah ditutup tersebut akan diumumkan di media, sehingga ada pengaruh psikolgi bagi para PTS pengelola,'' tandas Basri.
Penyerahan kewenangan Dikti ke Kopertis, kata Basri, merupakan penghargaan dan kepercayaan. Tapi pada sisi lain juga menjadi tantangan untuk menjalankan tugas dan kewenangan tersebut.
''Saat ini cukup banyak berkas perpanjangan izin dan izin baru prodi di Kopertis,'' ujarnya.
Sistem pelaporan EPSBED sistem online, diakui Koordinator Kopertis, menjadikan pengelola prodi harus hati-hati dan cermat dalam menyampaikan laporan. Data sudah tidak dapat dibuat-buat dan dimanipulasi, karena terbaca di pelaporan yang online. (R4)
Syahrul Diagendakan Ceramah
Syahrul Diagendakan Ceramah
Sabtu, 7 Februari 2009 | 06:02 WITA (www.tribun-timur.com)
GUBERNUR Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo diagendakan memberi ceramah di hadapan 320 pimpinan perguruan tinggi swasta (TPS) se-Sulawesi di Hotel Sahid Jaya Makassar, Senin (16/2) mendatang.
Syahrul akan memberikan ceramah tentang peran pemerintah daerah dalam pengembangan kegiatan kemahasiswaan. Sekaligus memberi informasi tentang konsep pendidikan gratis kepada peserta Rapat Kerja Pimpinan Bidang Kemahasiswaan PTS se-Sulawesi.
"Pada raker itu juga akan dilakukan MoU dengan Pemrov Sulsel terkait pendidikan dan layanan kesehatan gratis," jelas Hasbi Ali yang bertindak sebagai ketua steering committe, kemarin. (cr1)
Sabtu, 7 Februari 2009 | 06:02 WITA (www.tribun-timur.com)
GUBERNUR Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo diagendakan memberi ceramah di hadapan 320 pimpinan perguruan tinggi swasta (TPS) se-Sulawesi di Hotel Sahid Jaya Makassar, Senin (16/2) mendatang.
Syahrul akan memberikan ceramah tentang peran pemerintah daerah dalam pengembangan kegiatan kemahasiswaan. Sekaligus memberi informasi tentang konsep pendidikan gratis kepada peserta Rapat Kerja Pimpinan Bidang Kemahasiswaan PTS se-Sulawesi.
"Pada raker itu juga akan dilakukan MoU dengan Pemrov Sulsel terkait pendidikan dan layanan kesehatan gratis," jelas Hasbi Ali yang bertindak sebagai ketua steering committe, kemarin. (cr1)
Kopertis IX Sediakan Rp 1 Miliar untuk Mahasiswa PTS
PROGRAM KEWIRAUSAHAAN. Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Kopertis IX Rustam Leo, mengatakan, Kopertis Wilayah IX yang menaungi 320 PTS se-Sulawesi menyediakan dana Rp 1 miliar yang akan diberikan untuk program kewirausahaan para mahasiswa selama tahun 2009. (Foto: Asnawin)
PTS Se-Sulawesi Gelar "Kopertis IX Malam Baku Dapa"
KOORDINATOR BARU. Menjalin kebersamaan dan keakraban antara sesama Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di wilayah IX Sulawesi dan Gorontalo digelarnya Kopertis “Malam Baku Dapa”, Selasa (18/11) di Restorant Idaman. Dalam Temu Wicara ini diperkenalkan Koordiantor Kopertis Wilayah IX Sulawesi dan Gorontalo yang baru, yakni Prof DR H Muhammad Basri Wello MA, Sekretaris Drs H Ibrahim Saman MM, dan Ketua Aptisi Sulut Drs S Rende. (Foto: Asnawin)
Selamat Datang di Blog "Berita Perguruan Tinggi"

Saya merasa terpanggil membuat blog "Kopertis Wilayah IX Sulawesi", karena ingin turut serta memberi andil dalam membesarkan perguruan tinggi swasta (PTS) di wilayah regional Sulawesi, yang berada di bawah koordinasi, pengawasan, pengendalian, dan pembinaan Kopertis Wilayah IX Sulawesi. Kebetulan, saya juga pernah menjadi bagian dari keluarga besar Kopertis Wilayah IX Sulawesi, yaitu sebagai Humas, antara tahun 2009 hingga awal 2014.
-- Asnawin Aminuddin --
Langganan:
Postingan (Atom)